News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengusaha Jatim Pacu Agar Ekspor Tidak Melamban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pekerja merapikan balokan kayu di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Jumat (26/9/2014). Indonesia mendulang untung dari perdagangan ekspor produk kayu ke negara-negara Eropa. Pada September 2013 hingga Maret 2014, ekspor kayu dari Indonesia ke Uni Eropa menanjak 7,2% menjadi US$ 260,3 juta dari tahun sebelumnya yang hanya US$ 242,8 juta. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Pengusaha Jatim berharap bisa terus menggenjot arus ekspor ke Hongkong.

Ketua Komite Tetap Pengembangan Usaha Elektronika Bidang Industri Kreatif Kadin Jatim Tritan Saputra, mengatakan, dalam lima tahun ini, neraca perdagangan Jatim ke negara yang tengah dihantam krisis kepercayaan warga terhadap pemerintah tersebut, memang surplus.

Tapi, pertumbuhannya melambat, sementara pertumbuhan impor Jatim dari Hongkong, menunjukkan kecenderungan sebaliknya.

“Selama kurun waktu 2009-2013, neraca perdagangan Jatim-Hong Kong selalu surplus. Tapi, bila tidak digenjot, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat kondisinya akan berbalik,” ujar Tritan, ditemui di Surabaya, Rabu (8/10/2014).

Menurut Tritan, catatan surplus terbesar terjadi pada tahun 2011 dengan nilai US$ 114,76 juta dan terendah pada tahun 2009, di kisaran US$ 20,81 juta.

Sepuluh kelompok komoditi utama ekspor Jatim ke Hong Kong adalah makanan dan minuman, kulit, barang kulit dan sepatu, barang-barang kerajinan, pulp dan kertas, pengolahan kayu, pertanian, pengolahan tetes, tekstil, dan besi baja.

Namun, dalam periode itu, pertumbuhan ekspor Jatim ke Hongkong cenderung melamban, rata-rata hanya sebesar 1.2 persen per tahun dengan kontribusi terhadap total ekspor Jawa Timur selama periode diatas adalah sebesar 1,13 persen per tahun.

“Ini berbanding kontras dengan catatan impor Jatim dari Hongkong. Perkembangan nilai impor nonmigas dari Hongkong selama kurun waktu tersebut tercatat sebesar 9,52 persen per tahun,” sebut Tritan.

Nah, salah satu harapan untuk bisa menggenjot laju ekspor itu adalah lewat sejumlah forum antar pelaku dagang dan industri.

Hong Kong  Trade Development Council (HKTC) menjadi contoh nyata. Lewat kegiatan yang biasanya diikuti oleh ratusan pengusaha dari Hong Kong tersebut, pengusaha Jatim berharap mampu meningkatkan jalinan bisnis mereka kesana.

“Forum HKTDC ini merupakan salah satu upaya meningkatkan hubungan perdagangan antara Jatim dengan Hong Kong sebagai hub jaringan pemasaran internasional. Kadin berharap pengusaha Jatim yang hadir dapat melihat peluang pasar lebih jeli, sehingga bisa memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh negara customer,” ujar dia.

Terpisah, Assisten Executive Director Hongkong Trade Development Council ( HKTDC) Sophia Chong mengklaim, kondisi politik Hongkong yang kurang stabil tidak mempengaruhi kinerja perdagangan yang sudah terjalin.

“Meski kondisi politik Hongkong kurang baik, namun perkembangan ekonominya tidak ada masalah. Artinya, politik tidak pengaruh dengan kerjasama bisnis antar dua negara ini,” terang Sophia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini