News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lari Prestasi-Fun Bersama Harian Surya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antusias sejumlah peseta lari marathon pada acara running training & running clinic di Sarinah, Jakarta, Minggu (28/9/2014). Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan dukungan oleh Inspiro kembali menggelar running training dan running clinic untuk kali kedua pada hari minggu, 28 September 2014 di Sarinah, Jl. Mh. Thamrin No. 11 Jakarta, sebagai rangkaian kegiatan Jakarta Marathon 2014 dan pemanasan jelang lomba. (Super Ball/Feri Setiawan)

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Olahraga lari kini mulai berkurang peminatnya. Banyak orang yang memilih bersepeda, drag race atau olahraga rekreasi lainnya.

Padahal olahraga ini berkali-kali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Untuk membangkitkan kembali olahraga lari serta mencari bibit-bibit pelari nasional dan internasional, Harian Surya bersama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga, Pemprov Jatim menggelar ajang Lari Massal Bareng Masyarakat 26 Oktober 2014 mendatang.

Ajang ini terbagi dua, yakni lari prestasi 10 km untuk TNI/Polri, pelajar dan umum. Serta lari gembira (rekreasi) yang bisa diikuti semua  masyarakat.

Pakar Olahraga Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Edi Mintarto mengatakan, olahraga lari sangat efektif untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Olahraga ini bisa dilakukan dimanapun tanpa harus mengeluarkan uang.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi di ajang Lari Massal Bareng Masyarakat, Edi menyarankan untuk melakukan latihan terlebih dahulu.

Latihan minimal tiga kali dalam seminggu dengan waktu antara 30 hingga 45 menit.

"Kalau tanpa latihan langsung ikut, khawatirnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"kata Edi yang juga Ketua Pengurus Propinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Jatim.

Selain itu, juga harus diperhatikan sepatu yang akan dipakai.

"Jangan memakai sepatu baru karena jarak yang akan ditempuh sampai 10 km. Khawatirnya lecet,"sarannya.

Selain itu sol sepatunya juga harus dipilih yang memiliki karet lunak.

"Jangan memakai sepatu futsal karena bagian bawahnya keras. Sebaiknya pakai sepatu jogging saja,"imbuhnya.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah kaos. Edi menyarankan untuk tidak memakai kaos yang sulit menyerap keringat atau berbahan plastik.

Hal itu akan membuat tidak nyaman saat berlari.

Peserta juga disarankan untuk tidak menahan haus. Hal ini penting karena diperkirakan saat lomba berlangsung suhu kota Surabaya  cukup tinggi sehingga sangat rawan dehidrasi.

"Jangan sampai karena menahan haus sampai membuat stroke. Ini pernah terjadi saat lomba lari maraton, jadi harus dihindari,"katanya.

Minuman yang dikonsumsi juga harus diperhatikan. Jangan sampai konsumsi minuman berenergi.

"Sebaiknya minum air putih saja, atau minuman isotonik juga tidak apa-apa,"katanya.

Selama perjalanan juga diperkenankan makan buah-buahan seperti pisang atau anggur. Ini akan mengembalikan energi yang hilang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini