TRIBUNNEWS.COM,DENPASAR - Gagasan tol laut yang direncanakan Presiden Indonesia terpilih Joko Widodo mendapat respons PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
PT Pelindo III (di Indonesia ada empat PT Pelindo) yang perama menyatakan kesiapannya mewujudkan tol laut.
Kesiapan tersebut dilontarkan PT Pelindo dalam Forum Komunikasi Dewan Komisaris PT Pelabuhan I, II, III, dan IV yang dihelat di Hotel Dynasti Bali, Jumat (17/10/2014).
Dirut PT Pelindo III Djarwo Surjanto menjelaskan, konsep tol laut sejatinya sama dengan pendulum nusantara yang disiapkan PT Pelindo I, II, III, dan IV.
"Inti dari konsep pendulum nusantara meningkatkan konektivitas antarwilayah di Indonesia. Peran pelabuhan harus dioptimalkan," jelas Djarwo saat berbicara di Forum Komunikasi Dewan Komisaris PT Pelindo se Indonesia, Jumat (17/10/2014).
Djarwo menuturkan, konsep tol laut akan terwujud pemerataan arus dan distribusi logistik yang selama ini hanya berpusat di wilayah tertentu.
Kurangnya konektivitas jalur logistik, lanjut Djarwo, membuat Indonesia berada di peringkat 53 dunia untuk logistic performance index (LPI) pada 2014.
Posisi Indonesia jauh di bawah Singapura yang menempati peringkat lima, Malaysia di posisi 25 dan Thailand peringkat 35.
Untuk mendongkrak itu, Pelindo I, II, III, dan IV terus menyelesikan program pendulum nusantara.
Langkah yang dilakukan, menggabungkan Pelabuhan Belawan di Medan, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Sorong Papua dengan kualitas layanan dan tarif
layanan yang sama.
"Itu mulai terwujud. Pelindo III telah meningkatkan kapasitas layanan. Di Tanjung Perak, telah dibangun Terminal Teluk Lamong, Java Integrated Industri and Port Estate (JIIPE), serta merevitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya," urai Djarwo.
Kesiapan sesuai harapan Jokowi soal tol laut pun sudah terlihat.
Terbukti dengan selesainya pembangunan Terminal Penumpang Gapura Nusantara, Terminal Teluk Lamong (untuk barang), areal industri di Manyar Gresik seluas 1.500 hektare dan pekerjaan pendalaman APBS yang mencapai 40 persen, dari kedalaman awal 9 meter nantinya menjadi 13 meter.
"Kita siap mewujudkan tol laut pada April 2015 tahun depan. Semua sarana kita siapakan dan yang belum selesai terus dikebut," terang Djarwo.