TRIBUNNEWS.COM,PASURUAN - Abdul Manaf (50) hanya bisa pasrah saat melihat rumahnya ludes di lalap so jago merah, Senin (20/10/2014).
Rumah korban yang berada di Dusun Krajan, Desa Sumber Banteng, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini tidak menyangka rumahnya ludes terbakar api, saat ditinggal ke sawah.
Seperti biasanya, pagi itu ia memasak nasi di tungku menggunakan kayu bakar. Setelah nasi matang, ia mematikannya dengan air dan bergegas pergi ke sawah.
Sementara itu istrinya, Sa'ada (48) dan Sakdeya (19) pergi mengunjungi anaknya yang pertama Nurul (30) di Desa Karangsono, Kecamatan Wonorejo.
"Di rumah nggak ada orang, saya pergi ke sawah. Anak dan istri saya juga pergi," terangnya.
Dikatakannya, ia sendiri mnegetahui rumahnya terbakar, dari tetangganya.
Ia lalu bergegas pulang ke rumahnya. Namun, saat sampai di rumahnya rumahnya sudah habis dilalap api. Sementara tetangganya bergotong royong memadamkan api dengan air yang diambil dari sumur tak jauh dari rumahnya.
"Saya tahu dari tetangga saya. Saat sampai di rumah, rumah saya sudah habis terbakar," kata ayah dua anak ini.
Api berhasil dipadamkan dua jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun akibat kebakaran itu, rumah dua kamar itu beserta peralatan di dalam rumahnya habis terbakar.
"Semuanya habis, lemari pakaian, TV, kasur,"keluhnya.
Kepala Dusun Krajan, Satawi mengatakan dugaan sementara api berasal dari api yang masih menyala dari tungku dapur korban. Pasalnya, dari pengakuan tetangga korban api muncul dari dapur rumah korban.
"Kemungkinan dari kayu bakar yang belum mati. Sebab, sebelum ke sawah korban memasak nasi di dapur dengan tungku," terangnya.
Dikatakannya, warga tidak ada yang menghubungi petugas Pemadam Kebakaran karena tidak satupun warga yang mengetahui nomor telepon petukas PMK.
"Nggak ada yang tahu nomornya, jadi nggak ada yang telpon (pemadam)," imbuhnya.