News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Kesenian Banyuwangi Masuk Warisan Budaya Nasional

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 2106 penari menunjukkan kebolehannya dalam pagelaran Paju Gandrung Sewu pada Festival Banyuwangi 2013 di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2013). SURYA/SUGIHARTO

TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI - Tiga kesenian dan adat tradisi Banyuwangi masuk dalah daftar warisan budaya takbenda nasional.

Tiga kesenian atau budaya tersebut adalah tari Gandrung, tari Seblang dan tradisi Tumpeng Sewu.

"Dari Banyuwangi ada tiga yang masuk dalam warisan budaya nasional. Tari Gandrung yang ditetapkan pada 2013 lalu dan upacara adat Tumpeng Sewu serta Tari Seblang yang ditetapkan pada 2014 di Jakarta baru-baru ini," kata kata Sri Hartini Direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan, saat dialog budaya di Banyuwangi, Kamis (30/10/2014).

Hartini mengatakan, saat ini, pihaknya terus melakukan proses inventarisasi kesenian atau tradisi budaya lokal di Indonesia.

Hingga saat ini, terdapat 4156 warisan budaya takbenda yang terdaftar di Dirjen Kebudayaan.

"Jumlah ini masih sangat sedikit, mengingat luasnya dan keberagaman adat di Indonesia," ucapnya.

Untuk itu, Dirjen Kebudayaan berharap pihak pemerintah daerah harus mulai menyusun dan mendata  kesenian, budaya dan komunitas adat yang ada di wilayahnya.

Selain itu, pemerintah daerah harus mulai menggiatkan dialog dengan pegiat seni budaya dan komunitas adat. Harapannya, muncul rekomendasi untuk membuat kebijakan mengenai pengelolaan budaya atau tradisi yang lebih baik.

"Rekomendasi tersebut bisa sebagai bahan untuk menyusun rancangan dalam rangka mengelola kebudayaan di wilayah masing-masing," kata Hartini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Mohammad Yanuarto Bramuda mengatakan kedepan, pemerintah Banyuwangi akan lebih menggiatkan atau menghidupkan kegiatan tradisi di setiap wilayah.

"Tujuannya agar budaya atau tradisi lokal ini tetap lestari. Selain itu, dengan pengemasan yang lebih baik, diharapkan bisa menjadi kalender wisata Banyuwangi," ucapnya. (Wahyu Nurdiyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini