Laporan wartawan tribun kaltim, Januar alamijaya
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Diletakan dibagian paling belakang bangunan, ruang isolasi di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwobowo (RSKD) ini juga dipisahkan dari ruang perawatan bagi pasien lainnya.
Fasilitas yang ada di 2 kamar isolasi sendiri juga tak jauh berbeda dari ruang lainnya yang ada di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi ini, didalamnya terdapat sebuah tempat tidur, kamar kecil dan fasilitas medis standard.
Yang berbeda ruangan ini tak dilengkapi pendingin ruangan, manajemen hanya menyediakan penghisap udara yang dioperasikan selama 24 jam penuh serta ventilasi alami yang sengaja dihadapkan ke arah sinar matahari memastikan agar udara yang berada di dalam ruangan tidak berkutat di dalam.
Ketua Tim Kewaspadaan Dini Terhadap Wabah Ebola, SARS, MERV dan Penyakit Luar Biasa Lainnya yang dibentuk di RSKD Dr Maurist Marpaung Sp.P, mengatakan ada perlakuan khusus yang diberikan oleh tim dokter RSKD untuk perawatan di ruangan ini terutama jika nantinya benar-benar ada pasien yang dicurigai terjangkit virus ebola, salah satunya adalah kunjungan tenaga medis yang dibatasi.
Dalam sehari tenaga perawat maupun tim dokter hanya diberikan jatah sekali mengunjungi pasien didalam kamar isolasi, tentu saja untuk meminimalisir terjangkitnya virus penyakit ebola yang terkenal mematikan.