TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Karate Kabupaten Pelalawan, Kurnia Saputra sangat syok saat mendengar anak didiknya Guntur Siregar tewas dalam musibah kecelakaan di kawasan Jembatan Jonggol Ciawi Sabtu (15/11/2014) dini hari.
Dimata sang pelatih, Guntur merupakan sosok atlet yang profesional dan disiplin.
"Nggak pernah telat kalau ada jadwal latihan, malah dia bisa sering datang duluan,"kenang Kurnia.
Selain disiplin, Guntur, menurut Kurnia juga dikenal sebagai sosok anak muda yang mudah bergaul dan punya jiwa sosial yang tinggi.
Saat latihan, dia kerap menggendong juniornya keluar lapangan saat terjadi insiden di lapangan.
"Kalau ada adek-adeknya yang keselo atau terkilir, dia yang pertama kali menolong. Badannya kan besar jadi adek-adek itu sering digendongnya,"kata Kurnia.
Tidak hanya itu, Guntur, lanjut Kurnia, juga sangat loyal dengan rekan-rekan dan juniornya. Ini dibuktikan saat ada yang meminta sesuatu, dan Guntur memiliki barang yang dimaksud dia langsung berikan.
"Sering seperti itu, adek-adeknya kadang sering minta perlengkapan untuk latihan, dia kasih aja. Kami semua merasa kehilangan sekali dengan sosok Guntur, adek-adeknya disini semua meraksakan hal yang sama. Saya pribadi sulit mengungkapkanya dengan kata-kata,"sebutnya. (smg)