TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Demi bisa bermain game Point Blank (PB), lima bocah yang masih berstatuskan pelajar nekat mencuri satu sepeda yang parkir di SMPN 29 Kalidoni Palembang, Sabtu (22/11/2014) siang.
Kini, kelimanya yang tinggal bertetangga di kawasan Sekojo Kalidoni Palembang itu sudah diamankan di Mapolsekta Kalidoni Palembang.
Mereka yang diamankan masing-masing berinisal RF (13, kelas 1 SMP), Fh (13, kelas 1 SMP), Ys (13, kelas 1 SMP), RS (15, kelas 3 SMP), dan Rl (17, kelas 1 SMA).
Rencananya, sepeda BMX yang mereka curi akan dijual untuk melanjutkan bermain PB.
"Kami memang sudah keranjingan bermain PB. Kami nekat mencuri sepeda karena uang yang diberi orangtua sudah habis, sedangkan kami masih ingin bermain," kata salah satu pelaku, Fh, Sabtu (22/11/2014).
Saat beraksi, kelimanya membagi tugas. Melihat sepeda terparkir di lokasi kejadian, Fh dan RF mengambilnya.
Sementara ketiga rekannya yang lain mengawasi suasana di sekitar kejadian. Aksi mereka berjalan mulus dalam rentang waktu lima menit.
Namun, 'musibah' untuk kelimanya datang saat pemilik sepeda berinisial Fd (15) menyadari sepedanya telah dicuri.
Ia melihat, sepedanya dikendarai oleh seorang bocah pria yang dikelilingi empat temanya. Fd lalu berteriak dan kelima pelaku berhasil ditangkap warga setempat.
Dikatakan kelimanya, mereka bermain PB hanya untuk menyalurkan hobi saja. Pasalnya, menurut mereka, permainan on line ini tidak menghasilkan uang seperti permainan lain yang ada di internet.
Karena sudah ketagihan, kelimanya nekat mencuri sepeda supaya bisa terus bermain PB.
"Kita tidak diberi uang lagi oleh orangtua karena menurut mereka kami terlalu sering bermain. Meski demikian, kita tidak pernah bolos sekolah meski ketagihan main PB," kata RF.
Kapolsekta Kalidoni Palembang, AKP Rachmad Pakpahan, mengatakan kelima pelajar itu kini sudah diamankan di Mapolsekta Kalidoni berikut dengan sepeda yang akan dicuri. Jika diuangkan, sepeda milik Fd ditengarai senilai Rp 500 ribu.
"Kelimanya berniat akan menjual sepeda itu untuk main PB. Masing-masing orangtua dari pelaku sudah kita beri tahu," kata Rachmad.