TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sri Sultan Hamengkubuwono (36), buronan Polsekta Sukarami Palembang sempat berusaha menembak polisi saat hendak ditangkap, Rabu (3/12) pukul 14.00. Beruntung pistol rakitan yang diarahkannya ke polisi tidak meletus.
Warga Talang Kemang Kelurahan Gandus Palembang ini berhasil diringkus polisi di kediamannya. Bersama tersangka polisi juga menyita senjata api jenis pistol rakitan berikut empat butir amunisinya kaliber 38.
Menurut keterangan tersangka saat diamankan di Polsekta Sukarami, ia mengaku, permasalahan tersebut berawal korban (Erwin-red) sering meminta uang kepada keluarganya yang memiliki usaha galian saat melintas di Jalan Galian Tanjung Majid Talang Kelapa.
"Kami sudah bayar namun masih saja tidak boleh lewat. kami sudah kesal, makannya saat bertemu dia (Erwin-red) di Jalan Tanjung Majid kami keroyok berempat termasuk saya, bapak saya (Ken Arok), Domi dan Sangkutn" jelasnya.
Usai kejadian itu, dikatakan tersangka, pihak korban yang tidak terima akhirnya melakukan pembalasan dengan cara balik menyerang dengan kurang lebih sekitar 30 orang.
"Dengan alasan itu dan juga untuk berjaga diri, makannya saya membeli Senpira tersebut kepada seseorang yang saya tidak kenal di kawasan SPBU Soekarno-Hatta seharga Rp 2 juta. Saat itu kami lagi ngobrol-ngobrol tapi lama kelamaan malah membahas permasalahan saya ini. Dan ia pun kemudian menawarkan Senpi itu," terangnya.
Sementara saat disinggung mengenai aksi perlawanan hendak menembak polisi yang akan menangkapnya tersebut, ia mengaku tidak sengaja. Menurutnya, itu ia lakukan karena reflek saat melihat anggota yang juga memegang senjata.
"Itu reflek saja, soalnya saat saya terjatuh ketika hendak kabur, di belakang saya ada polisi yang telah memegang senjata. Makanya saya langsung juga ikut mengeluarkan senjata dari dalam tas dan mengarahkan tembakan tersebut, namun duakali saya tembakan tidak meledak," katanya.
Kapolsekta Sukarami Palembang, Kompol Imam Tarmudi melalui Kanit Reskrim, Iptu Heri menjelaskan, tersangka berhasil diamankan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari orang tuanya (Ken Arok-red) yang terlebih dahulu ditangkap.
Mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan penggerebekan di kediaman tersangka.
"Saat kita lakukan penggerebekan, tersangka berusaha melarikan diri dan melakukan perlawanan dengan menembak ke arah anggota sebanyak dua kali, namun karena senpinya tidak meledak, anggota akhirnya langsung melumpuhkan terangka," jelasnya.