TRIBUNNEWS.COM,SEMARANG - Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa KONI Jawa Tengah yang sedang digelar di Hotel Patrajasa pada Sabtu (6/12/2014) diwarnai aksi walk out,oleh sebagian peserta.
Perwakilan KONI asal Kabupaten Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Kebumen, Banjarnegara, Banyumas, dan Kabupaten Pekalongan meninggalkan ruangan di Rama Shinta Ballroom setelah aspirasi mereka ditolak panitia.
Menurut Suryan Rusli dari KONI Pekalongan, penentuan tata tertib yang dilakukan KONI dilakukan sepihak, tanpa melalui persetujuan anggota.
Oleh karena itu, ia memilih keluar dari Musorprovlub karena menganggap acara tersebut dirancang dengan tidak demokratis.
"Itu cara-cara kerajaan, tanpa transparansi normatif, tiba-tiba mereka merancang tata tertib penentuan siapa yang bisa maju. Seharusnya mereka membicarakan rancangan tersebut dengan kami," kata Suryan.
Senada, Bambang Marsudi asal KONI Boyolali menambahkan jika seharusnya bakal calon ketum KONI diberikan kesempatan tampil di Musorprovlub dulu, agar bisa menyampaikan visi dan misinya.
"Sebab jika diganjal di tengah jalan begini, berat. Gugur tidaknya calon seharusnya ditentukan di forum ini," tandas Bambang.
Aksi walk out ini didasarkan pada keputusan KONI yang menghapus beberapa nama bakal calon ketum KONI Jateng, lantaran mereka tidak memenuhi syarat, yakni bukan merupakan pengurus inti cabang olahraga tingkat provinsi.