News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

6 Kecamatan di Jember Dipasang Peringatan Dini Ttsunami

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung berwisata di situs tsunami kapal PLTD Apung di Gampong Punge Blang Cut, Jaya Baru, Banda Aceh, Rabu (28/5/2014). Kapal PLTD Apung berbobot 2.500 ton menjadi salah satu situs tsunami yang ramai dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan secara langsung kedahsyatan tsunami 2004. (SERAMBI INDONESIA/BUDI FATRIA)

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Kabupaten Jember memiliki peralatan peringatan dini atau early warning system (EWS) bencana tsunami.

Ada tujuh unit EWS yang dipasang di enam desa di enam kecamatan.

Ketujuh EWS itu dipasang di desa terdekat dengan laut selatan Jember yakni Dusun Bandealit Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo, Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, Desa Lojejer Kecamatan WUluhan, Desa Puger Kulon Kecamatan Puger, Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas, dan Desa Paseban Kecamatan Kencong.

Dari enam desa itu, satu desa yakni Puger Kulon, mendapatkan dua unit EWS karena jumlah penduduknya banyak, dan cakupan wilayahnya luas yakni sampai ke Desa Puger Wetan dan Mojomulyo Kecamatan Puger.

EWS tersebut dipasang di daratan di masing-masing desa tersebut. Alat itu berupa tower mini berketinggian 12 meter. Di pucuk tower adalah empat buah corong pengeras suara.

Tower itu dihubungkan dengan perangkat di sebuah kotak, milik kotak gardu listrik milik PLN.

Dari perangkat yang salah satunya berisi accu, listrik tersambung dan dikoneksikan dengan perangkat yang ada di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember.

EWS itu akan dibunyikan ketika ada potensi tsunami. Penekanan tombol sirine EWS dilakukan di kantor BPBD atas perintah atau oleh bupati.

Tombol itu akan membunyikan sirine secara bersamaan di tujuh EWS tersebut.

Sirine itu menandakan adanya potensi tsunami, dan warga harus berbuat sesuatu untuk menjauhkan diri dari bencana.

Tsunami merupakan bencana yang tidak bisa ditolak. Ciri tsunami, diawali dengan adanya gempa pada skala richter tertentu. Penentuan gempa berpotensi tsunami dilakukan oleh Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Langkahnya, BMKG merilis informasi gempa, koordinat gempat, dan apakah berpotensi tsunami atau tidak. Ketika ada potensi tsunami di sekitar daerah gempa itulah, pemerintah daerah harus segera membunyi sirine EWS tersebut.

"Saat BMKG mengumumkan adanya potensi tsunami, maka sirine EWS ini harus dibunyikan. Tombol dipencet," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember Mahmud Rizal kepada Surya, Senin (8/12/2014).

Setelah itu, warga sekitar harus berbuat sesuatu untuk menjauhkan diri dari bencana. Warga ketika bertindak tentu tidak sporadi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini