“Pokoknya kalau hujan turun dan saya sudah selesai sekolah, pasti saya kesini,” ujarnya.
Dari hasil jerih payahnya itu, siswa kelas V SD ini mengaku bisa memperoleh uang minimal Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Jumlah orang yang menggunakan jasanya berkisar antara lima sampai sepuluh orang.
“Kalau hujannya lama, saya lebih senang, karena dapat uang lebih banyak,” tukasnya, dengan nada polos.
Uang yang didapat tersebut, katanya dipakai untuk tambahan uang saku sekolah. Hal yang sama juga dilakukan tujuh temannya yang lain.
Ditanya tarif ojek payung yang dikutipnya, Dedi mengaku tidak memasang tarif resmi dan menyerahkan sepenuhnya kepada orang yang menggunakan layanan jasa singkatnya.
“Ongkosnya terserah, seikhlasnya kok Pak,” jawabnya. (mujib anwar)