TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kembali menggandeng PT Penataran Angkatan Laut (PT PAL) untuk pengadaaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Kali ini PT PAL akan mengerjakan kapal Perusak Kawal Radar (PKR)-105/Frigatte 2.
Pembuatan kapal ini ditandai dengan peletakan lunas (kell laying), Kamis (11/12/2014).
Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, Wakil Kepala Staff AL, Laksdya TNI Didit Herdiawan, dan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan), Laksamana Muda Rachmat Lubis hadir dalam peletakan lunas ini.
Dirut PT PAL, Firmansyah Arifin mengatakan, pembuatan kapal ini masih kerja sama dengan perusahaan asal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS).
PT PAL juga kerja sama dengan DSNS untuk membuat kapal kapal PKR-105/Frigatte 1.
Dua kapal ini diperkirakan akan selesai dalam waktu tiga tahun. Kapal PKR-105/Frigatte 1 diperkirakan rampung pada Januari 2017. Sementara kapal PKR-105/Frigatte 2 diperkirakan selesai pada Oktober 2017.
“Sebagaian modul kapal ini dibuat di Indonesia, sementara modul lainnya dibuat di Belanda. Nanti semuanya dirangkai di PT PAL,” kata Arifin.
Untuk membuat kapal PKR-105/Frigatte, Kemenhan mengalokasikan dana 570 dollar US atau sekitar Rp 6 triliun.
Kepala Baranahan, Rachmad Lubis mengungkapkan dana ini untuk pembuatan dua kapal dan persenjataannya.
Pembuatan dua kapal PKR/Frigatte ini menghabiskan dana sekitar 220 juta dollar US.
“Kalau perlengkapannya, termasuk senjata, disiapkan dana sekitar 350 juta dollar US," kata Rachmad.(m zainuddin)