TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Himpunan Ahli Teknik Tanah Iundonesia (HATTI), berserta para Pakar Geoteknik dan Geologi Teknik dari ITB Bandung meninjau lokasi longsoran Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Rabu (24/12/2014).
Adapun Tim dari ITB Bandung yang diketuai Prof. Masyhur Irsyam dan Dr Eng Imam Achmad Sadisun meninjau lokasi longsoran dan mencoba menganalisis penyebab longsoran yang menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal dunia tersebut.
Prof. Masyhur Irsyam adalah Ahli Geoteknik ITB yang juga ikut berperan dalam pembangunan Tol Cipularang dan Proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) yang belum sempat terlaksana.
Sementara itu, Dr. Eng. Imam Ahmad Sadisun adalah Ahli di Bidang Longsor dan Geologi Teknik, ia juga Ketua IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) JABAR dan Banten.
Para pakar tersebut mencoba menganalisis bagaimana longsoran bisa terjadi dan apa penyebab-penyebabnya.
"Saat ini, kita melakukan identifikasi penyebab longsoran secara tepat, sehingga diharapkan hasil dari kegiatan ini sebagai “lesson learn” untuk daerah yang bertipe sama dengan longsoran Dusun Jemblung dan dimasa mendatang di harapkan longsoran tidak akan terjadi lagi,"ujar Prof. Masyhur Irsyam, Rabu (24/12/2014).
Menurut dia, melihat pada sumber peta geologi, daerah itu merupakan daerah sangat curam, memiliki lapisan tanah yang tebal yang dipengaruhi proses alterasi, yakni pelapukan yang berasal dari dalam bumi. Selain itu, struktur geologi kompleks ditemukan di banyak jalur patahan. (*)