TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Nyawa Samperi (65), pembuat petasan di Dusun Blandit Timur, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tak tertolong.
Pada pukul 15.30 WIB, Samperi meninggal dunia saat dirawat di RSSA Malang. Ledakan petasan di rumahnya membuat ia mengalami luka bakar berat.
"Saya baru saja diberitahu Kapolsek Singosari mengenai kematian pak Samperi," jelas Mumuk Hadi Martono, Camat Singosari kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Kamis (8/1/2015).
Menurutnya, kondisinya memang parah.
"Sampai tadi malam, luka bakarnya mencapai 80 sampai 90 persen," jelas AKP Wahyu Hidayat, Kasat Reskrim Polres Malang kepada Surya Online, Kamis (8/1/2015).
Dengan kondisi luka bakar itu, peluang hidupnya memang kecil. Ledakan di rumah Samperi terjadi pada Rabu pagi lalu. Informasinya, produk petasan Samperi dijual, antara lain ke Pasuruan.
Menurut Wahyu, beberapa kali rumah Samperi disidak oleh polisi, tapi tidak pernah menemukan petasan.
Ternyata disimpan di atap rumahnya. Camat memperkirakan, di Dusun Blandit Timur kemungkinan masih ada pelaku pembuatan mercon.
"Setelah kejadian itu, muspika dan pihak desa melakukan sosialisasi ke warga. Mereka kami minta agar melaporkan jika mengetahui ada warga memproduksi petasan," tutur camat.
Katanya, tiga bulan lalu, ketika ada operasi, saat itu Samperi ada di rumah, tapi tidak ditemukan petasan.
Ternyata kemudian ada kejadian kemarin. Bahkan ditemukan label mercon sehingga ada asumsi produknya dijual. Kematian Samperi kemudian dilaporkan ke Bupati Malang oleh Camat Singosari.(Sylvianita widyawati)