Tapi oleh penadah, mereka baru dibayar Rp 1,5 juta sedangkan sisanya dijanjikan akan dibayar kemudian.
“Baru dibayar Rp 1,5 juta dan langsung digunakan untuk jajan,” kata Hariyanto.
Dari pengakuan tersebut, petugas lantas mengamankan kelimanya. Dari pemeriksaan, ulah kelima bocah remaja ini tak ada kaitannya dengan sindikat pelaku pembobolan atau pencurian lainnya.
“Motif tindakan jahat kelimanya, karena hanya ingin mempunyai uang lebih untuk jajan dan mentraktir teman-temannya. Kami juga akan segera amankan penadahnya,” tandasnya .
Diberitakan, MA Unggulan Tambakrejo Jombang disatroni kawanan pencuri. Akibatnya, delapan unit laptop milik sekolah tersebut amblas.
Kerugian ditaksir mencapai Rp 25 juta. Kasusnya langsung ditangani Satreskrim Polres Jombang.