TRIBUNNEWS.COM.BITUNG - Welly Tita owner perusahan transporti Bahan bakar minyak (Bbm) jenis Solar PT Berkat Rehoobot kini sedang dilanda suka cita, pasalnya kapal tanker MT Rehoboot yang dibajak delapan orang tak di kenal pertengahan Januari lalu sudah di temukan.
Diwawancara via sambungan telpon Welly mengaku sudah memperoleh informasi itu sejak hari Selasa atau Rabu dari aparat Kepolisian dan TNI AL.
"Tentunya perasaan saya sekarang senang, karena barang kami yang sempat hilang sudah ditemukan," tutur Welly Kamis (26/2/2015) kemarin. Dia berharap agar secepat mungkin kapal yang sempat diawaki 15 orang dan membawa 1100 ton Solar bisa kembali ke tangan PT Berkat Rehobot, meski isinya sudah raib digasak perampok.
"Sekarang kami sedang berpikir untuk mengambilnya bagaimana karena masalah ini sudah antar negara. Sudah tidak tahu lagi mau bagaimana kami sudah tidak ada kemampuan," tukasnya mengakhiri percakapan.
Di tempat terpisah dari informasi yang dirangkum pihak PT Berkat Rehobot melalui kantor perwakilannya di Bitung, nampak bolak-balik mako Dir Polair Polda Sulut yang ada di Kelurahan Tandurusa Kecamatan Matuari Bitung untuk mencari tahu perkembangan telah ditemukannya kapal itu.
Dir Polair Polda Sulut Kombes Triyono Wibowo membenarkan kapal yang di bajak pada (28/1/2015) lalu telah ditemukan oleh tim gabungan Philippine Coast Guard dan Atase Polri di Davao.
"Lokasi ditemukan tepatnya di perairan Mati City Davao Oriental dalam keadaan tanpa awak, muatan kosong dan kandas di batu karang di pantai berjarak sekitar 150 m dari daratan," tutur Wibowo Kamis (26/2/2015) kemarin. Lanjutnya hingga saat ini pihak tim Gabungan Philippine Coast Guard dan Atase Polri di Davao sedang berupaya menarik kapal tengker itu ke Davao, karena sesuai aturan di Negara tersebut kapal harus ditarik dari lokasi ditemukan. "Ini bertujuan agar tidak mencemari dan merusak karang serta mudah pengamanannya," tambahnya.
Bagaimana dengan perkembangan proses hukum terhadap kasus ini Dit Polari Polda Sulut akan melakukan sidik terhadap kapal yang sudah ditemukan sebagai barang bukti kasus pembajakan yang diduga dilakukan oleh delapan orang.
"Pemilik kapal akan urus bersama Polri, Polair dibantu TNI AL untuk dibawa kapal tersebut ke Bitung dalam rangka melengkapi barang bukti dan mengungkap jaringan pelakunya," jelasnya.
Dari hasil sidik sementara pelaku yang membawa pergi kapal itu hingga ke Negara Filipinan berjumlah delapan orang, sedang dilakukan pengejaran oleh pihaknya dibantu TNI AL agar bisa segara terungkap. "Mohon dukungan dari semua pihak termasuk awak media agar cepat tertangkap," tukasnya.
Seperti diwartakan sebelumnya 28 Januari 2015 MT Rehobot dengan 15 awak angkut 1100 ton Solar, dari Bitung akan dibawa ke perusahan tambang di Gosowang Maluku Tengah. Belum setengah perjalanan kapal di bajak oleh delapan orang bertopeng menggunakan senjata tajam pisau dan parang di antara Pulau Lembeh, pembajak lalu menguasai kapal lalu membuang ke 15 awak menggunakan lifeguard dan rakit milik kapal tersebut.(tribunmanado/handhika dawangi)