TRIBUNNEWS.COM.SURABAYA - Kepala Bapemas KB Surabaya Nanis Chaerani, Selasa (3/2/2015), mengaku gelisah karena para pelajar perempuan di kota metropolis ini selalu menjadi incaran mafia perdagangan orang (human trafficking).
Memang Wali kota Tri Rismaharini dan jajaran Polrestabes Surabaya telah berhasil membebaskan lima gadis Surabaya yang dijual di tempat karaoke di Batam.
Namun, kata Nanis, hal itu belum membuatnya tenang.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Kota Surabaya ini menyatakan, sebelum operasi Batam, timnya telah berkali-kali menggelar operasi pembebasan terhadap gadis-gadis yang masuk perangkap mafia prostitusi.
"Kami pernah ambil (warga Surabaya korban penjual) di Makassar, di Ambon, dan NTT. Bahkan, juga pernah di Papua,” jelas Nanis kepada Surya.
Yang membuat Nanis semakin gelisah adalah sindikat itu kini tengah mengincar gadis-gadis pelajar.
Mereka memanfaatkan kondisi psikologis anak-anak sekolah yang masih gampang termakan gaya hidup.