TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kasus pencabulan terhadap anak kecil terjadi di Manado. Kali ini menimpa seorang siswi sekolah dasar yang duduk di kelas I yang tinggal bersama dengan kakek dan neneknya.
Hingga Sabtu (14/3/2015), korban masih mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Sementara itu, kakek korban, Albert, telah melaporkan kejadian yang menimpa cucunya itu ke Mapolda Sulut.
Kabid Humas Polda Sulut AKBP Wilson Damanik ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus pemerkosaan tersebut. Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat korban bersama teman-temannya lagi asyik bermain lipat kertas di luar rumah, Kamis (12/3/2015) petang.
"Awalnya mereka bermain di dalam rumah. Saya sudah larang bermain di luar, tetapi waktu saya mandi mereka pindah bermain di luar," kata Albert.
Tak lama setelah mereka bermain di luar rumah, dua teman korban datang tergesa-gesa menyampaikan bahwa korban dibawa lari oleh seorang pria yang tidak dikenal dan mengendarai motor tanpa helm dan hanya pakai mantel bertopi. Albert kaget dan langsung berusaha mencari cucunya, demikian juga keluarga lainnya.
Sejam melakukan pencarian, Albert tak menemukan korban di seputar rumah, tetapi ia mendapat informasi bahwa cucunya telah ditemukan di kawasan rumah makan di dekat stasiun pengisian bahan bakar Sario. Korban pun dibawa pulang dalam kondisi badan penuh lecet dan baju yang dikenakannya sobek serta terdapat bercak darah.
Dari pengakuan korban, waktu itu ia dibujuk pelaku dengan iming-imingi uang Rp 10.000. Tak sadar, korban menuruti permintaan pelaku untuk menaiki motor dan dibawa pergi. Dari keterangan korban, kuat dugaan pelaku membawa korban ke kawasan Kampus Unsrat.
Banyak yang menduga pelaku menghipnotis korban. Sebelum kejadian penculikan itu, seorang pengendara motor juga menghipnotis tetangga Albert dan mengambil handphone serta menuruti semua permintaan pelaku yang juga belum dikenali hingga kini.
Dari hasil visum yang dilakukan dokter, diduga kuat korban telah mengalami pemerkosaan dengan kekerasan. Petugas medis yang menangani korban melakukan enam jahitan pada kemaluan bocah malang tersebut. Kini aparat kepolisian sedang mengembangkan kasus ini untuk memburu pelakunya.(Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol)