Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tidak seperti pada hari libur biasannya, di mana komplek kepatihan tampak lengang, pada hari libur perayaan Nyepi yang jatuh pada Sabtu (21/3/2015) komplek perkantoran Pemda DIY tersebut tampak ramai.
Tepat di sisi selatan Gerbang Utama Komplek kepatihan didirikan tenda berukuran cukup besar dan dikerumuni ratusan masyarakat.
Mereka menyaksikan beragam batu akik dan batu mulia di acara pameran dan bursa batu mulia yang diselenggarakan oleh komunitas "Power Stone".
Dari sekian banyak batu yang ada, terdapat sebuah batu yang cukup menarik perhatian. Bongkahan batu seberat kurang lebih dua kilogram dengan corak menyerupai loreng pakaian tentara.
Fais (27), pemilik batu mengatakan bahwa batu tersebut termasuk dalam jenis batuan giok.
"Batu ini berasal dari Timor Leste. Sekitar empat tahun yang lalu saya mendapatkan dari seorang teman," ujarnya.
Selama empat tahun ini batu tersebut hanya menjadi koleksi pribadinya, dan belum pernah dia coba untuk jual.
Baru dua kali ini dia memamerkan batu tersebut di acara bursa batu mulia.
Dalam kesempatan ini juga dia rela melepas batu giok bermotif tentara tersebut jika ada yang bersedia menebusnya dengan harga Rp2,5 juta.
Selain Fais ada 33 peserta lainnya yang mengikuti acara yang mendapatkan dukungan dari Pemda DIY, dan Dewan Kerajinan Nasional DIY tersebut.
Sutiyana selaku wakil ketua panitia menyatakan, dipilihnya komplek Kepatihan karena tempat tersebut dinilai strategis.
"Karena Malioboro ini adalah pusat pariwisata di Yogyakarta. Selain itu selama ini teman-teman Satpol PP yang ada di sini sering ditanya oleh para wisatawan apakah di sekitar Malioboro ada event pameran akik dan batu mulia. Berangkat dari hal tersebut, kami mencoba mengajukan izin dan ternyata disetujui," ujar Sutiyana, di sela-sela acara. (*)