Meskipun sudah menabrak Jazz, kawanan pencuri tetap nekat kabur. Pengemudi memutar balik Grand Livina. Karena tidak tahu medan, mobil tersebut mengarah ke perkebunan kopi milik rakyat. Mobil itu pun terjebak di jalan berlumpur. Roda mobil hanya bisa berputar tanpa mampu berjalan.
Melihat itu, polisi menembakkan tembakan peringatan dua kali ke udara. Tembakan itu tidak digubris. Ketiga orang di dalam mobil malah kabur di kegelapan dini hari.
Brigadir Dani dan Ketut melepaskan tembakan ke arah kawanan pencuri. Polisi tidak mengetahui secara pasti apakah tembakan itu mengenai sasaran sebab ketika itu hari masih sangat gelap. Tembakan juga mengenai kaca belakang dan depan mobil tersebut.
Barulah sekitar pukul 04.30 wib, ada seorang perempuan setempat berteriak 'mayat-mayat'. Polisi mendatangi arah suara dan mendapati mayat. Belakangan mayat itu diketahui tubuh Suheri dan mengalami luka tembak.
"Satu orang ditemukan tewas dan dua lainnya kabur. Kami lakukan koordinasi dengan Polres lain untuk mengidentifikasi orang yang diduga pelaku lain," imbuh Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Roni Setyadi.
Jenazah Suheri dibawa ke Puskesmas Silo untuk diperiksa. Setelah drama pengejaran itu berakhir, jajaran Polres Banyuwangi membawa dua mobil yakni Honda Jazz dan Grand Livina ke Mapolres Banyuwangi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP M Wahyudin Latief mengatakan, pihaknya akan menyelidiki kasus pencurian mobil tersebut. "Kami akan identifikasi dan selidiki komplotan ini. Kami memang berkoordinasi dengan Polsek Sempolan setelah mengetahui kawanan pencuri ini mengarah ke Jember setelah melewati Kalibaru," ujar Wahyudin di Mapolsek Sempolan.