TRIBUNNEWS.COM, DELITUA - Seorang ibu hamil pingsan saat relokasi pedagang di Pasar Delitua, Deliserdang, Rabu (1/4/2015).
Relokasi yang dilakukan Dinas Pasar Deliserdang berlangsung ricuh. Ratusan pedagang dan melempari petugas.
"Minggir, minggir, minggir! Memang kalian gak punya hati nurani. Lihat ini amangboru-ku sampai pingsan!" Begitulah kata-kata panik bercampur marah yang keluar dari mulut pedagang, yang membopong Boru Silalahi, ibu hamil tadi.
Sebelum pingsan, Boru Silalahi, seorang pedagang di Pasar Delitua, berada di pasar untuk mengeluarkan berbagai barang berharga miliknya. Boru Silalahi pingsan beberapa saat setelah relokasi mulai memanas.
Keluarga Boru Silalahi dan pedagang menjerit histeris sembari membopongnya ke RS Sembiring. Pedagang memaki beberapa polisi di pinggir jalan karena tidak menolong perempuan itu.
"Enggak ada pikiran kalian, beraninya hanya sama pedagang kecil seperti kami ini. Orang hamil pun pingsan tidak mau klen (kalian) tolong. Kurang ajar sekali, macam tak dilahirkan dari rahim perempuan klen," ujarnya seorang perempuan paruh bayu yang ikut membawa Boru Silalahi.
Relokasi awalnya tertib. Namun, saat alat berat datang, para pedagang yang tadinya hanya sekadar mengangkuti barang-barang mereka, berubah beringas.
Sebagian mereka melempari para petugas dengan batu dan benda apa saja.
Bagaimana reaksi para pedagang yang digusur, apakah mereka tetap bersikukuh untuk berjualan di tempat semula? Bagaimana pula kebijakan Pemkab Deliserdang dalam merelokasi pasar Delitua? Ikuti berita selanjutnya di edisi cetak Tribun Medan yang terbit hari ini, Kamis (2/4/2015).