Kecelakaan Maut Rombongan Peziarah di Tol Cipularang Diduga karena Sopir Bus PO Qonita Mengantuk
Kecelakaan bus kembali terjadi di penghujung tahun 2024. Kali ini, terjadi di Tol Cipularang KM 80, Purwakarta, Jawa Barat hingga menewaskan dua orang
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan bus kembali terjadi di penghujung tahun 2024. Kali ini, terjadi di Tol Cipularang KM 80, Purwakarta, Jawa Barat hingga menewaskan dua orang.
Dalam hal ini, dugaan penyebab kecelakaan maut itu terjadi akibat sang sopir bus berkendara dalam kondisi mengantuk.
"Berdasarkan keterangan petugas di lapangan, diduga pengemudi bus dalam kondisi mengantuk," kata Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Plaza Tol Pasteur, Bandung, Agni Mayvinna, Kamis (26/12/2024).
Sehingga, bus tersebut menabrak satu dump truk di ruas tol mengarah ke Jakarat sekitar pukul 02.50 WIB.
"Sehingga kurang antisipasi kendaraan di depannya dan menyebabkan terjadinya tabrak belakang," ujarnya.
Untuk informasi, Kecelakaan maut melibatkan bus pariwisata PO Qonita Trans terjadi di Tol Cipularang KM 80, wilayah Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, pada Kamis, 26 Desember 2024, sekitar pukul 02.15 WIB.
Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang tewas dan 57 lainnya mengalami luka-luka.
Bus bernomor polisi B 7363 NGA tersebut membawa rombongan peziarah yang baru saja selesai melakukan ziarah di Pamijahan.
Kecelakaan terjadi ketika bus yang melaju dari Bandung menuju Jakarta menabrak bagian belakang sebuah truk pengangkut batu kerikil yang berada di depannya.
“Kendaraan bus melaju seperti biasa, tiba-tiba menabrak bagian belakang truk yang mengangkut batu kerikil,” kata Kepala Induk PJR Tol Cipularang, Kompol Joko.
Dua korban tewas dalam kecelakaan ini adalah Sudarman, seorang ustaz yang memimpin rombongan, dan Maulana, kernet bus.
Korban luka, baik ringan maupun berat, segera dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta untuk mendapatkan perawatan.
Salah satu penumpang selamat, Subahri, menceritakan situasi saat kecelakaan. Ia mengungkapkan bahwa mayoritas penumpang sedang tertidur lelap saat peristiwa terjadi.
"Sepertinya bus itu tidak tahu apakah akan menyalip atau tidak, tiba-tiba belok ke arah kiri entah karena tidak terkendali," ujarnya.
Subahri, yang merupakan warga Desa Kecamatan Legok Tangerang, juga menambahkan bahwa ia sudah sering menggunakan layanan PO Qonita Trans dan belum pernah mengalami kecelakaan sebelumnya.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Rombongan Peziarah di Tol Cipularang, 2 Korban Tewas dan 57 Lainnya Terluka
"Sopir dan kernet juga sebelumnya sudah melakukan istirahat," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.