News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sudah Tiga Bulan Wali Kota Tegal dan Wakilnya Tak Bertegur Sapa

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Tegal Siti Masitha

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Wakil Wali Kota Tegal Nursoleh mengatakan, kehadirannya dalam Musrenbangwil di Kabupaten Tegal merupakan undangan dari Sekda Kota Tegal yang ditujukan kepada ketua DPC Partai Golkar Kota Tegal.

Kebetulan ia merupakan ketua DPC Partai Golkar Kota Tgal.

"Saya datang ke sini (Musrenbang) dalam kapasitas undangan perwakilan DPC Partai Golkar dan tanpa atribut Wakil wali kota Tegal, bukan menggantikan wali kota Tegal yang menurut informasi tidak bisa hadir karena sedang berada di Jakarta, soalnya saya sendiri saja tidak tahu," ujar Nursoleh.

Nursoleh menerangkan, Wali Kota Tegal, Siti Mashita, tidak dapat hadir dalam Musrenbang di Kabupaten Tegal sudah diwakilkan kepada kepala Bapedda Kota Tegal dan tim (Kepala Diskimtaru, Kepala PU) dalam hal ini oleh Imam Badarudin.

"Awalnya saya datang ke sini duduk di tempat peserta. Namun, oleh Pak Ganjar dan pak Bupati Enthus saya diminta duduk di panggung bersama bupati dan wali kota lainnya," ungkapnya.

Setelah Musrenbang berjalan, hingga akhirnya tiba Kota Tegal dipersilakan melakukan pemaparan kepada Gubernur Jateng, namun pada kenyataanya usulan itu tidak ditanggapi oleh Ganjar Pranowo.

"Seluruh paparan usulan Musrenbang Kota Tegal tidak diberikan tanggapan oleh Gubernur Jawa Tengah. Bahkan, dalam hasil kesimpulan Musrenbang pun program usulan dari Kota Tegal tidak dibacakan oleh kepala Bappeda Provinsi dan dinyatakan dipending dengan alasan kurang etis atau tidak etis," tegasnya.

Mengetahui hal itu, Nursoleh pun menyayangkan kejadian seperti itu bisa terjadi di dalam Musrenbang tersebut.

"Tentu saja saya kecewa dengan hal seperti ini, Musrenbang ini yang seharusnya menjadi wadah untuk memuluskan program usulan Pemkot Tegal dalam perbaikan Infrastruktur atau yang lainnya jadi terhambat dan terpaksa dipending," keluhnya.

Dia berharap, dengan peristiwa ini wali kota Tegal bisa lebih menghargainya tupoksi sebagai wakil wali kota Tegal.

"Saya minta setelah peristiwa ini, Ibu Wali Kota lebih menghagai saya, sebab selama ini saya merasa sama sekali sudah tidak dihargai. Saya minta normatif saja,"ujar dia.

Dia mencontohkan, selama ini wali kota tegal dalam setiap acara selalu mewakilkan kehadiran disemua acara-acara kedinasan kepada SKPD terkait.

"Selama ini jika ada acara kedinasan, jika ibu wali kota tidak bisa hadir. Maka yang mewakilkan adalah SKPD terkait atas dasar perintah lisan dari wali kota dan tanpa adanya koordinasi dengan saya sebagai wakil wali kota,"bebernya.

Bahkan, kata dia, sudah tiga bulan terakhir ini ia tidak pernah sama sekali berkomunikasi dengan wali kota.

"Saya sudah melaporkan kejadian ini kepada pak Gubernur terkait kekisruhan ini. Saya harap hal ini segera diakhiri,"jelasnya.

Menurutnya, Gubernur Ganjar juga akan segera mengingatkan kepada wali kota Tegal untuk mengakhiri kekisruhan tersebut.

"Gubernur juga mengaku siap untuk membantu persoalan ini agar semuanya kembali sesuai dengan aturan. Dan juga saya minta kepada Pak Ganjar agar saya diberikan ruang untuk menjalankan tugas-tugas sebagai wakil wali kota sesuai dengan undang-undang yang berlaku,"paparnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini