TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Sorot matanya terus menatap lembaran kertas di depannya yang berisi sekumpulan soal.
Tangan kanannya yang berada di atas lembar jawaban sibuk membulatkan satu per satu kolom isian.
Namun, sesekali siswi ini menolehkan perhatiannya ke arah makhluk mungil yang sedang digendongnya.
Ia tatap baik-baik dan sesekali melemparkan senyum agar sang bayi yang masih kemerahan dan baru lahir itu tidak terganggu saat ibundanya mengerjakan soal-soal ujian.
Itulah yang dilakukan Aulia Meisya Setiawati, salah satu siswi Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sultan Agung, Desa Pelandakan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/4/2015).
Di antara 80 siswa-siswi kejar paket C, Aulia adalah satu-satunya siswi yang mengerjakan ujian sambil menggendong anaknya.
BACA: Kemendikbud Minta Siswa Jangan Percaya Kunci Jawaban UN Bocor
Meski lelah dan beberapa kali merasakan kram di bagian tangan kirinya, Aulia terus bertahan dan tetap semangat mengerjakan semua soal ujian.
Ia tak menyerah, apalagi merasa malu dan minder dengan teman-temannya.
Di sela waktu istirahat, Aulia mengaku kondisi ini terpaksa dilakukan agar sang buah hati, Fairuz Dirgantara, tetap bersamanya.
Dokter melarang Aulia memberikan susu formula, selain aii susu ibu (ASI), lantaran Fairuz baru lahir delapan hari lalu, 6 April 2015.
"Mau bagaimana lagi Mas, saya gak boleh jauh dari Fairuz. Kalau Fairuz nangis, siapa yang menenangkan. Dia hanya boleh minum ASI saya, gak boleh selain itu," katanya.
Aulia juga mengungkapkan, ia memaksakan diri ikut ujian dengan menggendong Fairuz lantaran tidak ada ujian susulan.
Sementara itu, ia benar-benar ingin ujian dan dapat lulus dengan baik.