TRIBUNNEWS.COM, MELAWI -- Lambaian tangan Ajiu, sebagai isayarat agar sepeda motor yang melaju di jalan raya mengurangi kecepatannya malah berbuah petaka, dia justru ditikam secara membabi buta oleh seseorang yang tidak terima dengan tindakannya.
Peristiwa tersebut terjadi, pada Senin (13/4) sekitar pukul 23.00 WIB, tepatnya di depan SMA Muhammadiyah Nanga Pinoh, Melawi. Bermula ketika Ajiu bersama dua rekannya, Andre dan Akon melaju dari arah kantor bupati menuju pasar. Ajiu diboncengan oleh Andre, sementara Akon menggunakan sepeda motor sendiri berada di depan.
Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba saja Akon terjatuh dari atas kendaraan yang ditumpanginya. Ajiu dan Andre yang saat itu tepat berada di belakangnya langsung berhenti dan berusaha membantu Akon.
Saat hendak memberi pertolongan itu, Ajiu memberi isyarat dengan cara melambaikan tangan meminta pengendara di belakang yang diketahui bernama Ardi agar pelan-pelan.
“Dia langsung berhenti, dan tiba-tiba saja marah kepada kami, kemudian kawan saya Andre melerai, tapi si Ardi langsung mendorong tubuh Andre dan masih saja marah-marah, setelah itu Ardi bilang tunggu di sini kalian saya akan kembali, setelah itu si Ardi pergi” kata Ajiu.
Karena tidak ingin memperpanjang urusan, Ajiu, Andre dan Akon langsung pergi dari tempat tersebut menuju hotel Kharisma di pasar Nanga Pinoh. Apalagi saat itu Akon juga dalam kondisi terluka dan butuh pertolongan.
Tak disangka, Ardi bersama enam rekannya menyusul Anjiu ke hotel Kharisma menggunakan tiga unit sepeda motor. Andri yang saat itu berdua langsung turun dari sepeda mmotor, dan tanpa basa basi Ardi langsung membabi buta menusuk Ardi berkali-kali.
“Ada lima luka di punggung saya karena terkena tusukan pisau, dan satu lagi di tangan saya. Saya tidak ingat dia menusuk saya pakai pisau apa, karena saya sudah tersungkur berlumuran darah, sementara pelaku langsung melarikan diri bersama rekan-rekannya,” kata Ajiu.
Oleh beberapa temannya, Ajiu langsung dilarikan ke rumah sakit Kasih Bunda Jaya untuk mendapat perawatan. Keesokan harinya dia langsung melaporkan peristiwa tersebut ke polsek Nanga Pinoh untuk ditindak lanjuti.
“Saya juga tidak menyangka kejadiannya akan seperti ini, saya tidak ada permasalahan pribadi atau dendam dengan dia,” tegas Ajiu.
Andre, rekan Ajiu juga membenarkan kejadian tersebut, dia pun tidak menyangka temannya akan menjadi korban penusukan, padahal saat itu Ajiu hanya menghalau kendaraan yang ditumpangi Ardi karena ada temannya yang jatuh.
“Kan wajar kalau kita melambaikan tangan, karena ada orang yang jatuh, tapi malah seperti ini,” katanya. Seraya membenarkan sebelumnya mereka juga mengkonsumsi minuman beralkohol.
Kapolsek Nanga Pinoh, AKP Adi Nugroho mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari para saksi. Saat ini kepolisian juga sedang melakukan pengejaran terhadap Ardi.
“Kita masih mengejar belum bisa kita tangkap,” kata Kapolsek.
Tersangka penusukan yang kini menjadi buron merupakan residivis yang sering keluar masuk penjara. Dalam beberapa kasus kejahatan.
“Dia sering menghuni sel dalam beberapa kasus kejahatan, memang agak preman orangnya,” kata Kapolsek Adi. (Ali Anshori)