TRIBUNNEWS.COM, PEMATANGSIANTAR - Sungguh malang nasib yang dialami Ramina Hutabalian (40) warga Jalan Beringin, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, Sumatera Utara ini.
Cuma karena soal cincin batu akik yang hilang, dia dianiaya suaminya Samosir, hingga bibirnya pecah.
Sambil menangis di hadapan petugas Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pematangsiantar, Ramina membeberkan tindakan suaminya itu, Sabtu (18/4/2015) pagi.
Rumina mengaku pagi saat kejadian, suaminya pergi ke kamar mandi untuk buang hajat sekaligus mandi. Begitu keluar dari toilet, suaminya masuk ke dalam kamar untuk bersalin pakaian.
Tak lama, Samosir kembali menuju kamar mandi untuk mengambil cincin batu akik yang sempat dia letakkan. Namun tiba-tiba suaminya datang menghampiri Ramina yang sedang masak di dapur.
"Ada kau lihat cincinku. Tadi kuletakkan di kamar mandi, tapi sudah tidak ada lagi," kata Ramina menirukan perkataan suaminya.
Ramina yang tidak mengetahui keberadaan cincin tersebut, malah dituduh mengambil cincin itu.Tak hanya sekadar menuduh, Samosir juga melayangkan pukulan yang mengenai bibir Ramina. Bibirnya pun pecah dan berdarah.
"Tidak adanya kuambil dan aku juga tidak tau ada cincin di dalam kamar mandi Itu. Tapi dia terus menanya aku dan menuduh aku. Karena aku menjawab, dia langsung memukul sampai bibirku pecah," kata Ramina.
Tak terima dengan perlakuan sang suami, Ramina mendatangi kantor Polres di Jalan Sudirman Pematangsiantar, guna melaporkan aksi kekerasan sang suami.(Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe)