TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - "Ayo nengah, nengah. Tutup dalane, Presiden mbujuki maneh (Ayo ke tengah, ke tengah jalan. Presiden membohongi lagi)!" teriak seorang demonstran warga korban lumpur Lapindo saat unjuk rasa, Minggu (10/5/2015).
Teriakan itu disambut takbir ratusan warga lainnya. Jalan Raya Porong arah Malang ke Surabaya pun tutup.
Para pengunjuk rasa ini adalah korban yang berada di dalam area peta terdampak yakni warga Jatirejo, Renokenongo (Kecamatan Porong) dan Desa Kedungbendo (Kecamatan Tanggulangin).
Aksi nekat warga memicu reaksi ratusan anggota Polres Sidoarjo. Sempat terjadi adu dorong antara polisi dan warga. Belasan warga yang lolos dari kepungan polisi hingga menutup Jalan Raya Porong. Alhasil aksi penutupan jalan itu berlangsung hanya 5 menit.
"Nasib kami digantung. Diulur-ulur. Kami sudah muak 9 tahun dibohongi. Warga sudah kehabisan kata-kata karena janji pelunasan tak jelas ujungnya," ujar Sugiono, Korlap Aksi.
Namun, kata dia, warga tidak akan menyerah menuntut haknya. Berbagai spanduk berisi hujatan kepada Lapindo dan pemerintah mereka bentangkan.
Diantaranya bertuliskan, 'Kami Menuntut Janji Bapak Presiden, 9 Tahun Kami Ditelantarkan, Mei 2015 Segera Dibayar Lunas', 'Pak Jokowi Tolong Bebaskan Kami Dari Penderitaan, Bakri = Syaiton'.
Jalan Raya Porong sempat macet akibat aksi ini. Namun kondisi kembali normal setelah pendemo memilih minggir dan memberi kesempatan kendaraan melintas.
Penulis: Miftah Faridl
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok. LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA