TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Siswi SMP 1 Panarukan Situbondo Kelas 8 berinisial LA mengadu ke Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (KPPPT) karena ditempeleng gurunya berinisial VW, Senin (11/5/2015).
LA ditempeleng saat mau berhenti mengikuti paduan suara karena tidak punya uang untuk membeli baju seragam.
Tak hanya di tempeleng, siswi berusia 15 tahun yang datang bersama ibu kandungnya itu, juga mengaku diancam VW.
"Kenapa sekalian tidak berhenti sekolah saja, wong nanti pasti ketemu saya di kelas sembilan," kata LA menirukan perkataan gurunya itu.
Akibat perbuatan guru VW, Yayuk (43), ibu kandung LA, tidak terima anaknya diperlakukan kasar.
"Anak saya tidak ikut karena memang tidak punya uang Rp 70.000 untuk membeli baju seragam paduan suara itu," katanya saat menemani anaknya di KPPTPA Situbondo.
Ketua KPPTPA dr Imam Hariyono mengatakan, pihaknya sudah memfasilitasi korban dengan pihak sekolah sehingga persoalannya semakin jelas.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMP 1 Panarukan, Umar mengatakan, pihaknya telah melakukan musyawarah dengan seluruh guru agar siswanya tenang saat belajar.
Bahkan, dirinya membantah, anaknya buahnya telah menempeleng atau berbuat kasar terhadap siswanya.
"Masalah sudah selesai dan saya siap jadi jaminannya sehingga LA bisa masuk dan belajar kembali di sekolah," kata Umar saat ditemui di kantornya.
Penulis: Izi Hartono
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok. LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA