TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Acara arak-arakan ogoh-ogoh warga korban lumpur Lapindo sempat berlangsung tegang, Jumat (29/5/2015).
Pasalnya, dua warga penggotong ogoh-ogoh boneka Aburizal Bakrie setinggi 4,5 meter mengalami kesurupan.
Dua warga itu adalah Gori dan Colok. Kedua warga Jatirejo itu kesurupan saat berjoget mengitari boneka ogoh-ogoh.
Warga lain yang ikut berjoget, panik karena keduanya bergerak tak terkendali. Mata keduanya melotot dan berbicara tak jelas.
Colok berteriak histeris. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, warga lain membawa keduanya ke gubuk.
Namun Colok menolak. Dia meminta agar pemusik patrol terus memainkan musiknya.
"Endi lagune? Ojo mandeg! (Mana lagunya? Jangan berhenti)," teriak Colok.
Grup musik patrol yang juga korban lumpur itu kembali memainkan musiknya. Colok dan Gori lantas kembali ikut berjoget.
Beberapa warga mengawalnya agar tidak bertindak di luar kontrol. Lima menit berjoget, tubuh Colok ambruk. Warga mengevakuasinya dari lokasi pawai.
Diberitakan sebelumnya, memperingati 9 tahun tragedi ini, ratusan warga baik dari dalam maupun luar peta terdampak, mengusung ogoh-ogoh simbol bala yang menimpa mereka.
Ogoh-ogoh berbentuk patung itu mirip sosok Aburizal Bakrie, yang dianggap warga berganggung jawab terhadap tragedi kemanusiaan itu.
Ogoh-ogoh setinggi kurang lebih 4,5 meter ini diarak bergotong royong mulai taman eks pasar lama porong sampai tanggul titik 21 yang berada di Desa Siring.