Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dony Indra Ramadan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Memiliki keterbatasan fisik karena tak leluasa bergerak, tak menyurutkan langkah Evin Damayanti (18) mengejar jenjang pendidikan lebih tinggi.
Duduk di atas kursi roda, Evin semangat mengikuti ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di kampus ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Selasa (9/6/2015).
Lebih satu jam di ujian Tes Kemampuan Dasar (TKD) Saintek, Evin menuturkan tak ada kendala yang dialaminya selama mengerjakan soal-soal SBMPTN yang diberikan panitia. Ia mendaftar untuk kelompok campuran.
"Cuma ada beberapa soal yang enggak mengerti, yang sulitnya soal kimia. Tadi enggak terisi semua, soalnya min satu kan kalau salah," ujar Evin saat ditemui usai melaksanakan ujian.
Alumnus SMAN I Bandung ini berniat mengambil jurusan psikologi. Alasannya, tutur Evin, ia ingin berbagi dan membantu orang-orang yang tengah memiliki masalah
"Ingin mempelajari perilaku manusia, mendalami karakter, membantu memecahkan masalah ya semacam memberi nasihat," katanya.
Evin tetap optimistis bisa melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi pilihannya yakni Universitas Padjajaran dan Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam pelaksanaan SBMPTN ini, sedikitnya ada total 22 orang yang anak berkebutuhan khusus yang memerlukan fasilitas khusus untuk mengerjakan soal.