TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pertemuan antar elit partai politik Surabaya terjadi di kediaman Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana, Selasa (16/5/2015).
Sejumlah tokoh partai politik berkumpul bersama membicarakan wajah Surabaya ke depannya. Ada indikasi kuat upaya konsolidasi, setelah tidak ada calon perseorangan hingga masa pendaftaran ditutup Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Senin (15/6/2015).
“Surabaya akan tergantung pada parpol. Akan jadi koalisi besar, tak ada lagi yang namanya Koalisi Indonesia Hebat ataupun Koalisi Merah Putih,” papar Wisnu panggilan akrab Wawali Surabaya.
Namun sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya, Wisnu mengundang seluruh partai politik yakni PDIP, PKB, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PAN, PKS, serta Golkar dengan alasan silaturahmi.
“Menjelang Ramadan, lumrah diadakan acara semacam ini untuk saling menghormati,” ujar Wisnu, Selasa (16/6/2015).
Wisnu mengaku, materi dalam pertemuan itu hanya membicarakan mengenai penerapan demokrasi Pancasila di Surabaya.
“Kami hanya berdiskusi bagaimana cara menjaga pilwali di Surabaya tetap kondusif. Tidak ada bahasan peta politik,” ungkap eks wakil ketua DPRD Kota Surabaya itu.
Ia mengatakan, pertemuan ini akan dilanjutkan dan parpol yang ada akan dapat giliran jadi tuan rumah. “Kali ini PDIP, selanjutnya PKB,” tambah Wisnu.
Diketahui, berkumpulnya mereka tidak menutup kemungkinan sebagai langkah awal menuju koalisi jelang Pilwali Surabaya pada Desember 2015.
Informasi dari peserta pertemuan itu, Wisnu sempat menyinggung DPP PDIP yang sudah merekomendasi dirinya dan Risma.
Ketua DPD PKS Kota Surabaya Ibnu Shobir mendukung pertemuan itu. “Tujuannya untuk kemajuan Surabaya, tak masalah. Kalau soal koalisi memungkinkan, tapi kami bicarakan dulu dengan internal partai. Saat pilwali 2010 kami juga sudah pernah koalisi,” ungkapnya.
Anggota fraksi PKB Mazlan Mansur mengungkapkan hal yang sama. “Kalau memang untuk kebaikan Kota Surabaya tidak jadi masalah, kami sepakat dan siap jadi tuan rumah pada pertemuan kedepannya. Kalau dianggap ini sebagai tahapan menuju koalisi parpol, memungkinkan ke arah sana,” ujar Mazlan.
Mengenai rekomendasi Wisnu-Risma, Wakil Sekretaris DPW Nasdem Jatim Vinsensius Awey angkat bicara.
“Sejauh ini sebagian besar internal partai Nasdem mendukung pasangan Risma - Wisnu kembali memimpin kota Surabaya. Namun sebagaian kecil menginginkan figur alternatif lainnya yang punya gagasan dan terobosan baru yang lebih hebat dari Risma,” papar Awey.
Ia menambahkan, Partinya masih menunggu rekomendasi turun dari DPP Nasdem, apakah untuk Risma atau lainnya.