TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Musibah kecelakaan pesawat Hercules C-130, meninggalkan duka yang mendalam di Lampung. Sebanyak lima anggota TNI AU asal Lampung tewas saat hendak bertugas ke Pontianak. Salah satunya sempat berkomunikasi dengan BBM sebelum Hercules nahas menghantarnya ke alam baka.
Kelimanya adalah Lettu CPN Herisyahputra (penerbang satu), Serka Lutfi (TI), Serda Nofik Setyobudi (Avionik), Serda Rahmadanu (Mekanik), Serda Joko Purwanto (Mekanik)
Kepergian lima orang tersebut membawa duka mendalam bagi rekan-rekannya sesama petugas di Lapangan Terbang, Way Tuba, Waykanan, Lampung.
Menurut Letnan Dua CPN Wiradi, kelima rekannya yang telah dipanggil sang Khalik tersebut merupakan sosok-sosok yang taat beribadah.
"Mereka tidak telat dalam melaksanakan Salat lima waktu, dimanapun dan kapanpun. Mereka semuanya taat beribadah," ujar Wiradi saat dihubungi via ponsel, Rabu (1/7/2015).
Menurut Wiradi, kelima rekannya itu sedianya akan berangkat ke Pontianak untuk menggantikan tugasnya bersama beberapa rekannya. Yakni Mayor Deni Eka Putra, Serda Sonar Gultom, Sertu Eko Heri, Serda Deni, dan Serda Feri.
"Setiap bulan ada pergantian personil untuk bertugas di sini (Kalimantan). Cuma saya saja yang masih tetap di Kalbar," kata Wiradi.
Wiradi tidak merasakan firasat atau keganjilan dari kelimanya. "Tidak ada firasat apapun. Ya namanya musibah kita gak ada yang tau," ujarnya.
Namun, saat keberangkatan, dirinya sempat berkomunikasi dengan salah satu rekannya, yakni Serda Rahmadanu, melalui BlackBerry Messanger (BBM).
Saat itu, Rahmadanu mengatakan sedang landing di Medan. Sekitar sejam kemudian, komunikasi terputus dan akhirnya dirinya mendengar berita jika pesawat yang ditumpangi rekannya mengalami kecelakaan.
"Komunikasi langsung terputus," kata Wiradi.
Diketahui, Pesawat Hercules milik TNI AU dikabarkan jatuh di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Selasa (30/6/2015).
Lokasi jatuhnya pesawat jenis angkut militer ini persis dekat Bandara Lanud Soewondo eks Bandara Polonia Medan. (*)