TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG - Kebakaran Pasar Induk Gedebage Bandung diprediksi menimbulkan kerugian sekitar Rp 19,4 miliar. Perhitungan tersebut diperoleh dari kerugian pedagang sebesar Rp 14,4 miliar serta bangunan sebesar Rp 5 miliar.
"Ada sisa barang stok Lebaran di kios-kios terbakar. Kalau dirata-ratakan, kerugian satu kios mencapai Rp 150 juta," ujar Ketua Paguyuban Warga Pedagang Pasar Indduk Gedebage, Tanto kepada wartawan, Selasa (21/7/2015).
Tanto menjelaskan, jumlah kios yang hangus terbakar mencapai 96 unit. Jika satu unit kios kerugiannya sebesar Rp 150 juta, maka kerugian dari barang jualan pedagang saja mencapai Rp 14,4 miliar. Jumlah tersebut belum termasuk kerugian bangunan.
Dia berharap, pemerintah segera merelokasi pedagang. Dan untuk rencana jangka panjang perubahan Gedebage menjadi pasar modern, ia meminta Pemkot Bandung tidak menghilangkan hak pedagang yang lama. Bahkan, ia berharap pemerintah membayar kios yang baru nanti.
"Jadi, nanti kita nyicilnya ke pemerintah bukan ke swasta. Kalau swasta kan sangat menghitung untung rugi, tidak ada pemikiran sosialnya," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pedagang, Lilis, mengeluh kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Dia mengaku memiliki tiga kios di los terbakar terbakar tersebut. Kerugian yang ditanggungnya mencapai Rp 800 juta.
Menanggapi pernyataan Lilis, Aher mengungkapkan, akan memberi bantuan. Dia mengatakan, untuk sementara, pedagang bisa menggunakan tempat relokasi yang akan disediakan Pemkot Bandung.
Direktur Utama PT Ginanjar Saputra, Hertianto menjelaskan, los yang terbakar merupakan milik perusahaannya. Kerugian yang disebabkan akibat kebakaran tersebut mencapai Rp 5 miliar. (Kontributor Bandung, Reni Susanti)