TRIBUNNEWS.COM, JAILOLO- Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, disegel 12 anggota DPRD dan warga.
Penyegelan tersebut buntut penganiayaan yang dilakukan Kepala Disperindagkop dan UKM, Demisius O. Boky dan salah satu stafnya bernama Sony terhadap warga bernama Hardi pada Rabu (8/1/2025).
Anggota Komisi II DPRD Halmahera Barat bersama warga memalang kantor tersebut dengan cara memaku kayu berukuran panjang ke pintu utama, sehingga akses keluar masuk kantor tersebut terhambat.
Baca juga: Aniaya Warga yang Demo Kelangkaan Minyak Tanah, Kepala Disperindagkop Halmahera Barat Ditangkap
Penganiayaan itu terjadi ketika Hardi berdemonstrasi seorang diri, menyampaikan pendapat dan meminta kejelasan terkait dengan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah di wilayah tersebut.
Diduga, korban diadang dan dilarang terduga para pelaku menempelkan spanduk sikap dan tuntutan aksinya tersebut.
"Kami Komisi II tadi, ketika ada informasi dari masyarakat yang disampaikan ke kami secara lisan maupun video visual, kami turun langsung dan melakukan palang kantor," kata anggota Komisi II DPRD Halmahera Barat, Joko Ahadi.
Joko menambahkan, aksi pemalangan kantor tersebut merupakan bentuk protes dan peringatan kepada pemerintah daerah, khususnya bupati untuk mengevaluasi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat.
"Upaya ini juga untuk mempertegas kepada aparat hukum agar menangani perkara ini yang sudah mengarah ke unsur pidana penganiayaan," tegas dia.
Nyaris baku hantam
Pj Sekertaris Daerah (Sekda) Halmahera Barat Maluku Utara Julius Marau nyaris dipukul sejumlah Anggota DPRD Halmahera Barat dan warga Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo.
Aksi tersebut bermula saat Julius Marau mecoba membuka palang Kantor Dinas Perindagkop Halmahera Barat usai kejadian pemukulan seorang warga oleh Kepala Dinas Perindakop Demisiis Boky.
Pemalangan yang dilakukan sejumlah warga dan Anggota DPRD sebagai bentuk protes atas tindakan premanisme yang dilakukan Demisius O. Boky.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Halmahera Tengah, Terlibat Insiden Bom Panci Bandung
Julius dan Anggota DPRD Halmahera Barat, Joko Hadi, sempat adu mulut.
Tak berselang lama, Julius pun diamuk sejumlah Anggota DPRD dan warga. Namun beruntungnya situasi itu cepat dilerai.
"Ini sapa yang palang, saya datang sebagai Pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini," kata Julius Marau sambil membuka palang kantor Disperindag.