TRIBUNNEWS.COM BANDUNG - Humas Pondok Pesantren Daarut Tauhid (DT), Irmansyah mengatakan, sejak iklan "Nikah Berkah Darut Tauhid Bandung" beredar, pihaknya sudah mendatangi pengelola Amalia Noor Wedding untuk melontarkan protes. Irmansyah meminta iklan tersebut ditarik dari peredaran.
"Tapi sampai sekarang belum dicabut, padahal sudah lebih dari satu tahun. Kalau iklan itu tetap tidak dicabut, kami akan melaporkannya," tutur Irmansyah kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Jumat (24/7/2015) pagi.
Irmansyah menjelaskan, sebenarnya DT tidak ingin membawa kasus ini ke jalur hukum. Dengan perkembangan itulah sejak setahun lalu DT mencoba menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.
Namun nyatanya, iklan tersebut sampai sekarang masih berdampak dan dirasa sangat mengganggu. Iklan tersebut seolah-olah menggambarkan DT sebagai biro jodoh. Padahal, tidak mungkin ada program seperti itu di DT.
Irmansyah mengatakan, DT hanya mempunyai program bimbingan pranikah yang legal dan resmi dari Pemerintah. Itu pun hanya bersikap bimbingan saja. "Saya harap media bisa membantu untuk mengklarifikasi hal ini. Kami tidak pernah bekerjasama dengan Amalia Noor Wedding. Mereka membuat iklan atas nama pribadi," ucap dia.
Bahkan dilihat secara sekilas, iklan tersebut rancu. Menurut Irmansyah dari nama lembaganya saja sudah salah. Daarut Tauhid ditulis dengan Daraut Tauhid, dan Aa Gym ditulis AA Gym.
Irmansyah mengaku, letak Amalia Noor Wedding tidak jauh dari Ponpes DT. Lalu, Masjid Darul Hidayah yang disebut dalam iklan itu memang ada di DT. "Selain untuk shalat, Darul Hidayah memiliki hall yang bisa digunakan beberapa aktivitas, salah satunya pernikahan," imbuh dia.
Hingga berita ini ditayangkan, Kompas.com belum berhasil menghubungi pemilik atau pengelola Amalia Noor Wedding.
Irmansyah kembali mendesak pengelola salon untuk meminta maaf di media sosial dan meluruskan iklan tersebut. Selain itu, ia pun kembali mendesak pencabutan iklan yang terlanjur menyebar. (Kontributor Bandung, Reni Susanti)