TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tubuhnya terbilang kecil, tidak tinggi, kulitnya juga tidak putih.
Pekerjaannya hanya buruh serabutan di sebuah perusahaan konveksi di daerah Garut, namun Ahmad Muhammad (23) bisa memperdaya seorang ibu rumah tangga berinisial A, warga Pati, Jawa Tengah.
Total Rp 408 juta rupiah uang dari ibu muda itu berhasil dikuras oleh Ahmad.
Berbekal foto-foto seorang co-pilot bernama Heryanto Pratama, Ahmad lalu membuat akun palsu alias "kloningan".
Foto-foto milik Heryanto Pratama ini lalu dimasukkan ke dalam akun media sosial Badoo yang dibuat oleh Ahmad.
Kepada sesama pengguna media sosial Badoo, Ahmad menyamar sebagai Heryanto yang berprofesi sebagai co-pilot.
Hingga akhirnya dia mulai menjali komunikasi via chat Badoo dengan A. Tetap mengaku sebagai Heryanto, seorang co-pilot maskapai ternama di Indonesia, Ahmad mulai melancarkan aksinya.
Mulai dari terjerat kasus narkoba dan butuh dana untuk tebusan, izin terbang yang ditahan oleh maskapai, hingga gaji yang tertunda selama tiga tahun.
Awalnya Ahmad dan korban hanya berkomunikasi melalui chating Badoo, namun kata-kata dan janji manis Ahmad membuat mereka akhirnya bertukar nomor telepon dan pin blackberry.
Komunikasi makin intens di antara mereka, janji akan dinikahi membuat korban akhirnya luluh dan bersedia memberikan apa saja yang diminta oleh Ahmad.
Korban yang sudah masuk tipu daya Ahmad, mau saja ketika diminta mengirimkan uang.
"Sembilan kali transfer, total Rp 408 juta," kata Ahmad saat gelar perkara di kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng, Rabu (5/8).
"Isi fotonya foto orang lain," kata Ahmad. Korban makin percaya saat Ahmad mengaku uang gajinya sebagai co pilot selama tiga tahun senilai Rp 900 juta masih ditahan oleh pihak maskapai.
"Saya bilang nanti saya ganti kalau sudah cair gajinya. Saya belum pernah ketemu sama dia, katanya sih masih bersuami. Tapi dia mau ninggalin suaminya kalau saya nikahi," katanya.