News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dori Ajari Adik Kandungnya Bobol Tujuh Ruko Kosong

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIGELANDANG - Tiga tersangka pembobol ruko kosong, dengan tangan terborgol, digelandang ke ruangan tahanan Mapolrestabes Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/8/2015). Dua dari pelaku adalah kakak beradik.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, A Prianggoro

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Setelah keluar dari penjara, Rahmat Syarif (27) tak kapol menekuni profesi lamanya, membobol rumah toko kosong. Ia enggan meninggalkan pekerjaannya itu meski harus masuk bui lagi.

Terhitung 1,5 bulan sejak keluar Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang, pria yang disapa Dori itu sudah tujuh kali mencuri toko. Ia bahkan mengajari dan mengajak adik kandungnya, Ihsanut Tolibin (19), selama tujuh kali operasi.

"Saya beri dia (Ihsanut) bagian kalau sudah selesai. Sekali aksi saya beri uang Rp 700 ribu sampai Rp 900 ribu," ungkap Dori saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Jawa Tengah, Jumat (07/08/2015) siang.

Warga asal Tandang, Tembalang itu terborgol kedua tangannya saat dibawa tim reskrim yang dipimpin Aiptu Janadi. Dori berjalan tertatih karena kaki kirinya tertembak timah panas polisi. Tangan adiknya pun terborgol. Selain Dori dan Ihsanut, polisi menangkap Baharudin (20), warga Tawang Rejosari, Semarang Barat.

"Setiap aksi kami biasanya ada lima orang. Sasarannya khusus ruko yang kosong. Kami masuk lewat atap atau merusak kunci," kata pria yang pernah menjalani dinginnya lantai sel selama 11 bulan itu.

Dori cs terakhir kali membobol ruko yang menjual busana muslim Robani di Jalan Setiabudi, Sumurboto, Tembalang, pada 3 Agustus 2015 lalu. Mereka membawa kabur uang Rp 7,8 juta dan sejumlah peralatan elektronik.

"Kami masuk ke ruko lewat jendela yang sebelumnya sudah kami congkel," katanya.

Sementara itu, Ihsanut mengaku hanya berjaga di luar ruko. Remaja yang sehari-hari sebagai buruh di tempat usaha pencucian mobil di Banyumanik itu mendapat upah dari sang kakak.

"Tugas saya hanya diminta nongkrong dan ngopi di warung (sekitar lokasi kejadian) sambil nungguin sepeda motor," kata Ihsanut.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Burhanudin, menyatakan komplotan pencuri spesialis ruko kosong sudah menjadi target operasi petugas selama ini.

"Saat ini tercatat ada tujuh laporan yang diakui oleh kelompok Dori cs bahwa mereka adalah pelakunya. Kami masih memburu pelaku lain yang sudah kami ketahui identitasnya," kata Burhanudin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini