TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Seorang warga Kelurahan Penembahan RT 48 RW 13, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta, Yudi Karyono (52) mendatangi kantor Gubernur DIY, di Kepatihan, Senin (10/8). Ia datang dengan menaiki egrang.
Ia disambut oleh sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sejumlah pegawai Pemda, dan ajudan Gubernur.
Sebelumnya, ia juga telah menemui Presiden RI, Joko Widodo secara langsung di Jakarta, setelah menempuh perjalanan menaiki egrang.
Kehadirannya di kantor Gubernur DIY ini untuk menyerahkan kain batik dan proposal. Proposal tersebut berisi keprihatinan dan pemaparannya, mengenai permainan anak tempo dahulu ini yang kian hari mulai sulit ditemukan di Yogya.
Ia meminta pemerintah memerhatikan hilangnya permainan tradisional egrang. Padahal pada masanya, egrang marak bagi anak-anak Yogya.
“Kita hidup di daerah budaya, harus menggugah anak-anak muda untuk mengembalikan mainan-mainan tradisional,” katanya.
Selain menyerahkan proposal ke Gubernur DIY, sebelumnya ia juga telah menyerahkan proposal yang sama ke Presiden RI, sejumlah Kepala Daerah di Jawa, dan Wali Kota Yogyakarta.
Menurutnya, permainan tradisional anak-anak Yogyakarta harus kembali hidup, sebab ini bagian dari budaya.
Sedangkan untuk kain batik, menurut Yudi, memiliki makna tersendiri.
Kain sengaja ia serahkan ke Sultan yang adalah Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta, sebagai simbol agar Sultan tetap menjaga kewibawaan Keraton.
Kewibawaan yang dimaksud Yudi misalnya, keberadaan kawasan Titik Nol Kilometer. Kawasan ini diharapkan bebas dari aksi unjuk rasa.
Sebab kawasan ini merupakan kawasan heritage yang perlu dijaga nilai sejarah dan fungsinya. (tribunjogja.com)