"Ibunya masih pakai handuk, baru saja keluar dari kamar mandi. Teriak-teriak memanggil nama anaknya untuk dikeluarkan," kata dia.
Padahal sebelum kejadian, Erza sempat merayakan ulang tahunnya pada 25 Juni 2015 lalu.
Balita yang sudah masuk pendidikan anak usia dini (PAUD) itu sebenarnya akan disuapi neneknya bernama Sumaroh (45).
Pakaian yang dikenakan balita itu sudah rapi, dan hanya menunggu suapan dari tangan neneknya justru kejadian nahas yang terlebih dulu menimpa.
Ketika api sudah padam, Erza ditemukan sudang hangus terbakar di dalam kotak. Dugaannya, Erza mengumpet di dalam kotak menghindari panasnya api yang membakar warung tersebut.
Keluarga korban masih histeris saat polisi masih melakukan olah TKP dan penyelidikan di tempat kejadian.
"Erza dikeluarin Erzaaaa.. Erzaaaa," teriak ibundanya Erma.
Sedangkan neneknya, Sumaroh, hanya bisa menangisi jasad cucunya tersebut. Bahkan neneknya sempat curhat dua hari lalu, cucunya itu mengaku sayang kepada orang tuanya dan tidak akan meninggalkan pergi.
"Kemarin dua hari lalu bilang, Erza sayang sama orang tuanya dan nggak akan pergi. Ternyata malah begini jadinya," ujar Sumaroh.
Kapospol Wonokerto, Iptu Yoyok Edi Susilo, mengakui terjadinya kebakaran di warung yang berada sekitar 25 meter dari rumah pemiliknya.
"Ketika kebakaran terjadi, api mampu dipadamkan dari tetangga. Tapi korban, bernama Erza tidak bisa diselamatkan," kata dia.
Korban sudah dalam kondisi terbakar, dan meninggal di tempat kejadian. Diduga api disebabkan karena bensin menyambar ke kompor yang menyala.
"Di dalam warung terdapat bensin yang banyak. Jadi ketika bensin tersambar, api cepat membakar," ujar dia.
Tim Satreskrim Polres Pekalongan, kemudian melakukan olah TKP dan menyita kompor, regulator dan tabung gas.
Hingga saat ini, penyidik masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut. (*)