TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sebanyak 5.300 pecalang atau petugas keamanan adat khas Bali ikut terlibat membantu polisi mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak di enam kabupaten/kota di provinsi ini.
"Ada 5.300 pecalang yang ikut membantu polisi di enam kabupaten/kota untuk melakukan pengamanan pilkada," kata Wakil Kepala Polda Bali, Brigadir Jenderal Nyoman Suyastra di Denpasar, Rabu (26/8/2015).
Ia mengatakan, pihaknya telah meminta Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) untuk bekerja sama dengan pecalang untuk bersama-sama menjaga kelancaran dan keamanan pilkada serentak.
Menurut dia, posisi pecalang dalam pengamanan pilkada serentak berada di ring luar, misalnya pada saat pengamanan pelantikan pemenang.
"Di ring tertentu tidak bisa ikut di dalam, tetapi di luar," ucap jenderal yang juga bertindak selaku Pelaksana Harian Kepala Polda Bali itu.
Polda Bali menurunkan 12.764 personel dalam pengamanan pelaksanan pemilihan kepala daerah serentak di enam kabupaten/kota pada 9 Desember 2015 melalui Operasi Mantap Praja.
Polda Bali, nantinya akan bertindak selaku pendukung pengamanan yang dilakukan oleh tiap polres di enam kabupaten/kota itu.
Enam kabupaten/kota itu yakni Kabupaten Karangasem, Badung, Bangli, Jembrana, Tabanan dan Kota Denpasar.
Ribuan Pecalang Bantu Polisi Amankan Pilkada di Enam Kabupaten/Kota di Bali
Editor: Dewi Agustina
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger