News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah di Balik Karnaval Busana di Jember, Ada yang Terpaksa, Ada yang Bersemangat

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Untuk kostum JFC ke-14 ini, ia merogoh kocek sampai Rp 1 juta. Meskipun setiap tahun terlibat aktif di JFC, Rozy tidak memilih tinggal di Jember karena ia memiliki pekerjaan di Tamanan, Bondowoso.

Melihat pilihan Rozy, terlihat adanya ikatan perasaaan antara ia dan JFC. Namun hal ini tidak terjadi dengan talent lain, seperti Rusyda.

Remaja kelas 2 SMKN 3 Jember itu terpaksa mengikuti JFC tahun ini.

Sebenarnya ini merupakan pertama kalinya ia mengikuti JFC. Sebab, sekolahnya berpartisipasi dalam JFC dan ia, salah satu murid, yang terlibat dalam JFC.

Terdapat 42 orang talent dari SMKN 3 Jember yang terlibat dalam JFC ke-14. Mereka tampil dalam defile Ikebana, sebuah defile cantik yang menampilkan seni merangkai bunga dari Jepang.

"Ikut karena terpaksa sih. Sekolah nyuruh, tetapi sempat nggak mau. Terus orang tua ngijinkan, ya akhirnya ikut juga," ujar Rusyda.

Rusyda enggan ikut karena capek usai berlatih. Meskipun, ia termasuk model di sekolah yang dikenal dengan jurusan tata busana, boga, dan kecantikan itu.

Sebagai murid tata busana, Rusyda terbiasa mendesain dan menjahit baju. Ia juga menjadi model ketika ada peragaan busana di sekolahnya.

"Cukup sekali saja ikut JFC, capek. Tahun depan nggak ikut lagi," imbuhnya.

Meskipun capek, Rusda tetap tampil maksimal. Remaja itu tampil dalam pakaian berwarna hitam, yang dimeriahkan oleh aneka warna bunga.

Kostum-nya elegan. Ia pun membuat kostumnya sendiri, baik dalam hal desain dan menjahit.

Sedikit berbeda dengan Rusyda, Novita Wahyunitias dari SMAN Kalisat mengaku tidak kapok ikut JFC. Tampil dalam defile Melanesia, Tias tampil dengan menonjolkan etnisitas Melanesia.

Ini juga menjadi penampilan perdananya. Ia terlibat karena sekolahnya berpartisipasi dalam karnaval tahunan itu.

"Memang capek sih, tetapi tahun depan pingin ikut lagi. Banyak ilmu yang saya dapat, terutama tentang kedisiplinan, seperti kedisiplinan terhadap waktu," tegas Tias.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini