Laporan wartawan Tribun Bali, I Putu Darmendra
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - I Kadek Merta Yadnya (35), asal Banjar Aan, Desa Peken, Klungkung, Bali tak sadarkan diri usai menenggak satu botol minyak angin.
Keluarga langsung membawanya ke RS Sanglah Denpasar.
Namun baru sampai kawasan Renon Denpasar, nyawa Merta tak tertolong lagi.
Kejadian ini berlangsung Kamis (24/9/2015) pukul 21.00 Wita.
Korban yang saat itu sempat mengamuk kemudian meminum satu botol minyak angin.
Mengetahui hal ini, keluarga kemudian membawanya ke RSJ Bangli.
"Korban memang memiliki rekam medis gangguan jiwa sejak lama," kata Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, dr Bagus Darmayasa.
Tiba di rumah sakit sekitar pukul 22.00 Wita. Setelahnya pasien langsung ditangani petugas UGD.
Namun kata dr Darmayasa, pagi kemarin reaksi minyak angin yang diminum korban pada malam sebelumnya muncul.
Merta mengaku lambungnya sakit hingga muntah-muntah.
Melihat kondisi pasien, pihak RSJ langsung memberikan penanganan dan kemudian merujuknya ke RSUP Sanglah.
Hanya saja, dalam perjalanan, nyawa Merta tak bisa bertahan.
Pihak RSJ tetap membawanya ke Sanglah untuk memastikan keadaan Merta.
"Sebelum sampai, itu sekitaran Renon, petugas kami memeriksa dan korban sudah meninggal dunia. Petugas di RSUP Sanglah juga menyatakan demikian,” ulasnya.
Sebelum meninggal dan diterima Instalasi Forensik, I Kadek Mertayadnya sempat masuk di IRD RSUP Sanglah.
"Tadi (kemarin) memang ada pasien atas nama tersebut (I Kadek Merta Yadnya), ia tiba diantar oleh ambulans RSJ Bangli," kata petugas medis di IRD RSUP Sanglah.
Namun, setibanya di IRD, I Kadek Mertayadnya sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Iya sempat masuk sini, kami periksa. Namun kondisinya sudah meninggal dunia," ujarnya.
Informasi di RSJ Bangli, Merta mengalami gangguan jiwa tingkat tinggi.
Sudah tujuh kali ia masuk keluar menjalani perawatan di RSJ Bangli.