TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Kondisi wilayah pusat pemerintahan Kabupaten Bojonegoro rupanya tidak aman lagi, buktinya, belum genap sehari, komplotan perampok sudah merambah dua tempat.
Yaitu, kantor distributor indosat di Jalan Teungku Umar 30 (Sabtu, 26/9/2015) petang dan rumah milik notaris Reza Perveez Kalia di Jalan Untung Suropati 5 (Minggu, 27/9/2015) sekitar pukul 01.30 WIB.
Dari kantor indosat, komplotan perampok menggondol brangkas berisi uang sekitar Rp 235 juta, BPKB dan ijazah milik 25 karyawan.
Sedangkan, di rumah Reza, perampok menggondol uang Rp 12 juta serta perhiasaan, totalnya sekitar Rp 76 juta. Total uang yang dikuras perampok dari dua tempat itu sekitar Rp 311 juta.
Perampokan di rumah Reza disertai kekerasan. Tubuh Reza dibacok menggunakan clurit oleh satu dari tiga pelaku.
Pelaku melayangkan cluritnya empat kali lalu mengenai kepala bagian kanan, pelipis kanan, pundak sebelah kanan, dan pergelangan tangan sebelah kiri.
Beberapa barang yang diambil perampok dari kamar Reza, antara lain, cincin empat, kalung perempuan satu, cincin perempuan satu, arloji lima masing-masing seharga Rp 1 jutaan, ponsel empat buah, uang tunai Rp 12 juta.
"Mereka mengacak-acak lemari dan bufet di kamar saya," ujar Reza saat ditemui Surya di rumahnya.
Istri Reza Hamil 8 Bulan Disandera
Komplotan perampok penguras uang dan perhiasan milik notaris Reza sempat menyandera anak dan istri Reza yang sedang hamil delapan bulan.
Penyanderaan itu bertujuan agar Reza menunjukkan lokasi uang dan perhiasan miliknya.
Saat ditemui reporters surya.co.id di rumahnya di Jalan Untung Suropati nomor 5 sepulangnya dari Polres Bojonegoro, sekitar pukul 09.30 wib, terdapat empat perban menempel di tubuh Reza.
Ia menyesalkan ulah perampok sampai melakukan kekerasan terhadapnya.
Reza menceritakan, dinihari tadi, ada tiga perampok langsung masuk dari pintu depan ke bagian belakang rumahnya.