News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Duh! Perampok Sandera Istri Notaris yang Hamil 8 Bulan lalu Sikat Rp 76 Juta

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERAMPOKAN - Suasana rumah notaris Reza di Jalan Untung Suropati nomor 5, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro setelah dirampok, Minggu (27/9). Notaris Reza (kanan) tampak diperban akibat luka bacok di pelipisnya.

TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Kondisi wilayah pusat pemerintahan Kabupaten Bojonegoro rupanya tidak aman lagi, buktinya, belum genap sehari, komplotan perampok sudah merambah dua tempat.

Yaitu, kantor distributor indosat di Jalan Teungku Umar 30 (Sabtu, 26/9/2015) petang dan rumah milik notaris Reza Perveez Kalia di Jalan Untung Suropati 5 (Minggu, 27/9/2015) sekitar pukul 01.30 WIB.

Dari kantor indosat, komplotan perampok menggondol brangkas berisi uang sekitar Rp 235 juta, BPKB dan ijazah milik 25 karyawan.

Sedangkan, di rumah Reza, perampok menggondol uang Rp 12 juta serta perhiasaan, totalnya sekitar Rp 76 juta. Total uang yang dikuras perampok dari dua tempat itu sekitar Rp 311 juta.

Perampokan di rumah Reza disertai kekerasan. Tubuh Reza dibacok menggunakan clurit oleh satu dari tiga pelaku.

Pelaku melayangkan cluritnya empat kali lalu mengenai kepala bagian kanan, pelipis kanan, pundak sebelah kanan, dan pergelangan tangan sebelah kiri.

Beberapa barang yang diambil perampok dari kamar Reza, antara lain, cincin empat, kalung perempuan satu, cincin perempuan satu, arloji lima masing-masing seharga Rp 1 jutaan, ponsel empat buah, uang tunai Rp 12 juta.

"Mereka mengacak-acak lemari dan bufet di kamar saya," ujar Reza saat ditemui Surya di rumahnya.

Istri Reza Hamil 8 Bulan Disandera

Komplotan perampok penguras uang dan perhiasan milik notaris Reza sempat menyandera anak dan istri Reza yang sedang hamil delapan bulan.

Penyanderaan itu bertujuan agar Reza menunjukkan lokasi uang dan perhiasan miliknya.

Saat ditemui reporters surya.co.id di rumahnya di Jalan Untung Suropati nomor 5 sepulangnya dari Polres Bojonegoro, sekitar pukul 09.30 wib, terdapat empat perban menempel di tubuh Reza.

Ia menyesalkan ulah perampok sampai melakukan kekerasan terhadapnya.

Reza menceritakan, dinihari tadi, ada tiga perampok langsung masuk dari pintu depan ke bagian belakang rumahnya.

Mereka sempat menggedor pintu kamar anaknya yang masih balita. Komplotan perampok juga menodongkan clurit ke mertuanya.

Ulah ketika perampok itu menyebabkan anak dan mertua Reza berteriak ketakutan.

Saat itu, Reza yang sudah tidur sejak pukul sekitar 21.00 wib, keluar dari kamar karena mendengar teriakan keras.

Dinihari tadi, ada lima orang yang berada di dalam rumah Reza, yaitu Reza, istrinya yang sedang hamil delapan bulan, mertua, pengasuh anak, dan anaknya.

Setelah keluar dari kamarnya, ia sudah di hadapan tiga perampok, masing-masing membawa pisau dapur, obeng panjang, dan sebuah clurit kecil.

Dua perampok bertubuh kurus setinggi sekitar 155 cm dan seorang perampok tubuh besar setinggi 170-an cm.

Dua perampok bertubuh kecil mengenakan penutup kepala dan jaket warna cerah, sedangkan perampok bertubuh besar mengenakan penutup wajah (masker) berjaket hitam.

Perampok bertubuh besar inilah, kata Reza bertindak lebih kejam.

“Saya keluar dari kamar, tanpa basi basi, mereka melayangkan clurit ke saya,” ujar Reza sembari menunjukkan luka di tubuhnya.

Usai menclurit Reza, seorang perampok yang bertubuh besar minta supaya semua anggota keluarga Reza yang mengetahui ulahnya tidak berteriak.

Jika berteriak, mereka diancam akan dibunuh. Seorang perampok sudah mengarahkan pisau dapur ke anak dan istrinya.

Reza pun menuruti permintaan perampok itu agar tidak terjadi korban jiwa.

“Ya udah saya menyerah, mau ambil apa saja silakan,” kata Reza yang masih berlumuran darah di wajahnya kepada para perampok.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini