Laporan Wartawan Tribun Jambi Muhlisin
TRIBUNNEWS.COM, MUARA BUNGO - Tak hanya di Rimbo Bujang. Kabut asap juga sangat pekat di wilayah Kabupaten Bungo.
Sejak pagi jarak pandang sangat terbatas.
Kendaraan yang lewat di Jalan Lintas Sumatera bahkan harus menyalakan lampu besar (headlamp).
Pasalnya jarak pandang efektif hanya puluhan meter.
"Ngeri kalo tidak nyalakan lampu. Bahaya. Tadi pagi yang bisa terlihat jelas hanya sekitar 30 sampai 50 meter," ujar Ferdi, warga Muara Bungo.
Tidak hanya di Jalan Lintas Sumatera. Di dusun-dusun yang relatif jauh dari Muara Bungo juga tidak kalah gelapnya oleh kabut asap.
Seperti dikatakan Agus Saputra, warga Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang. Ia mengatakan bahwa di Limbur, jarak pandang efektif juga sangat terbatas.
"Sangat terbatas Bang. Tadi (Sabtu) pagi yang terasa paling parah.Tetangga saya tu jarak rumahnya sekitar 50 meteran. Dia berdiri depan rumah, dak kelihatan jelas dari rumah keluarga saya," ujar Agus per telepon.
Ia mengatakan sangat menyayangkan masih ada oknum yang bermain api, terlihat dari banyaknya kejadian kebakaran di berbagai tempat.
"Menurut saya, pembakar lahan itu yang harus ditangkap. Kalau tidak ada yang ditangkap, tidak akan jadi pelajaran buat yang lain. Tangkap dua atau tiga orang saja, maka yang lain bakal berhitung banyak untuk bakar membakar," ujarnya.
Pantauan Tribun, di pinggir Jalan Lintas Sumatera, di kawasan Tanah Sepenggal Lintas, Sabtu siang, juga terjadi kebakaran.
Semak-semak di pinggir jalan terbakar dan dipadamkan petugas dan armada pemadam kebakaran Bungo.
"Kerjaan orang iseng kayaknya. Tadi tidak ada api, baru sekitar 20 menit aku lewat sini. Pas baliknya, ini sudah terbakar. Mungkin orang lewat buang puntung rokok," ujar Irvan, warga Tanah Sepenggal Lintas. (lis)