Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2015 ini.
Sebanyak ratusan pembatik dan peserta karnaval, tingkat SD, SMP dan SMA berkumpul di Jetayu, depan Museum Batik, Jumat (2/10).
Peserta karnaval menggunakan kostum menarik yang menjadi pusat perhatian warga dan pengunjung.
Tapi, siapa menyangka kostum yang dikenakan tersebut memiliki berat yang fantastis hingga 10 kilogram.
Salsabila (14), siswi SMPN 1 Kota Pekalongan, mengenakan kostum karnaval berbentuk kupu-kupu yang dirancang selama dua bulan.
"Dirancang oleh teman-teman dan guru di sekolah, selama dua bulan lamanya," kata Salsabila, Jumat (2/10).
Menurut Salsabila, untuk membawa kostum karnaval batik Pekalongan ini, diperlukan latihan khusus.
"Kita juga harus seimbang berjalannya, jika tidak jalannya bisa berpengaruh," ungkapnya.
Keunikan kostum yang dibawakan itu, membuat sejumlah pengunjung ramai-ramai meminta foto bersama.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan Dwi Arie Putranto mengatakan, selain karnaval, sebagian peserta ikut serta dalam demo membatik sebanyak 100 orang.
Jumlah itu terdiri dari 70 perajin batik dan 30 siswa SD SMP SMA.
"Para pembatik akan membatik kain sebagaimana yang mereka lakukan sehari-hari, sementara puluhan siswa akan membatik payung," kata dia. (*)