Laporan wartawan Surya, Sulvi Sofiana
TRIBUNNEWS.COM, KLOJEN - Puting ternak hewan penghasil susu, merupakan bagian vital yang harus dijaga kebersihannya.
Hampir seluruh peternak hewan penghasil susu baik sapi atau kambing harus menderita kerugian jika ternaknya terkena penyakit mastitis atau radang kelenjar ambing bagian dalam pada sapi perah.
Untuk itu, Lovy Cendya Luckyta (21), Zuhronu Feradatu Khusna (21), Rizka Suryaning Dewi (21), Ema Eka Safitri (21), dan Dicky Yoga Prasetia (21) menciptakan kondom puting sapi yang diberi nama "Hi-Mic".
Kelima mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) ini menciptakan Hi mic untuk menutupi puting susu ternak setelah dilakukan pemerahan, sehingga bakteri tidak bisa masuk melalui putting sapi.
Lovy menjelaskan, Hi-Mic dapat digunakan sebagai penanganan kasus mastitis karena tidak menimbulkan efek samping.
“Hi-Mic merupakan modifikasi penggunaan kondom untuk manusia yang disesuaikan dengan anatomi puting sapi perah,” jelasnya.
Sementara itu, Zuhronu menjelaskan Kondom sapi ini terbuat dari latex dicampur ekstrak lidah buaya yang dikolaborasikan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70 persen. Desainnya, disesuaikan dengan ukuran puting sapi.
“Ekstrak aloevera ini yang mencegah bakteri, pemakaiannya 15 sampai 45 menit,” ungkapnya
Dikatakannya, untuk membuat kondom ini yang tersulit adalah mencari cara membuatnya sesuai dengan ukuran putting sapi.
Merekapun juga berkonsultasi pada dosen program studi yang berkompeten di UB untuk membuat alat yang bisa menghasilkan kondom ini.
“Kondom manusia saja banyak yang produksi impor, jadi kami awalnya kesulitan mencari yang sesuai,” terangnya.
Pembuatan kondom dari bahan latex ini membutuhkan waktu dua hari dengan proses cetak, oven dan pensterilan.
Dan akhirnya mereka juga bekerjasama dengan perusahaan di Bandung yang memproduksi kondom, gelas dan alat kesehatan untuk produksi masal Hi Mic ini.