TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Setelah melalui pengujian ketinggian posisi penemuan bangkai pesawat Aviastar di Kabupaten Luwu dengan menggunakan helikopter, Basarnas mengungkapkan kecelakaan berada di ketinggian 7.300 kaki atau sekitar 2.225 meter atau 2,2 kilometer di atas permukaan laut.
"Setelah kita uji dengan heli Basarnas, posisi jatuhnya pesawat Aviastar berada di ketingian 7.300 kaki," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di aula Lanud Hasanuddin, Makassar, Selasa (6/10/2015).
Saat ditanya terkait kemungkinan pesawat Aviastar keluar jalur seperti yang dikatakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Bambang enggan berkomentar.
Menurut Bambang, KNKT yang akan mengungkapkan hasil investigasnya terkait penyebab jatuhnya pesawat Twin Otter itu.
Bambang mengungkapkan, secara garis besar medan operasi pencarian pesawat Aviastar tidak mudah.
Hampir 80 persen berupa hutan, gunung dan tebing-tebing.
"Semua itu dinamika dan bisa kita tuntaskan. Seperti kita melalui jalan darat membawa jenazah ke tempat pendaratan helipad," tuturnya.
Bambang menambahkan, kondisi jenazah hampir semua dalam kondisi terbakar.
Meski beberapa korban masih ada yang dalam kondisi cukup baik.
"Saya pikir, tim DVI bisa mengidentifikasi jenazah yang sebagian besar sudah hangus terbakar. Kalau kondisi pesawat hancur. Kita juga tidak melakukan evakuasi badan pesawat, karena black box-nya dan sebagian serpihan sudah diambil," tutur Bambang.(hendra cipto)