Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj berharap pemerintah bisa segera menanggulangi permasalahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Kahutla), yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera dan di Kalimantan.
"Cobalah dihentikan fenomena asap ini, tahun-tahun depan (agar) tidak terulang lagi," kata Said Aqil Siraj, kepada wartawan di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (6/10/2015).
Ketua PBNU mengatakan akibat kahutla yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu itu, ada pesantren NU di wilayah Riau yang proses belajar mengajarnya terganggu karena kabut asap akibat kahutla.
Mengenai pesantren NU lain yang juga menjadi korban, ia mengaku belum bisa memastikan.
"Yang sudah lapor ya itu, ada satu pesantren di Riau," terangnya.
Said Aqil Siraj meminta pemerintah untuk bertindak tegas terhadap para pelaku pembakaran.
Siapapun yang terbukti bertanggungjawab atas bencana kahutla ini, ia meminta agar diberikan sanksi yang tegas, dengan tanpa pandang bulu.
"Tidak pandang bulu. Mau konglomerat, perusahaan besar, harus dihukum yang benar, agar kedepannya kasus serupa tidak terulang,"
Ketua PBNU juga memastikan, bahwa dalam kahutla yang juga telah merugikan negara tetangg itu, tidak ada warga NU atau yang akrab dipanggil Nahdliyin yang terlibat.